Bupati Kudus Tinjau Proyek Normalisasi Sungai, Progresnya Capai 40 Persen

Kudus 11

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat meninjau proyek normalisasi sungai yang ada di sekitar area Taman Tanggulangin Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Senin (13/10). (Lingkar Network/Beritajateng.id)

KUDUS, Beritajateng.id – Bupati Sam’ani Intakoris meninjau progres proyek normalisasi sungai di area Taman Tanggulangin Desa Jadi Wetan, Kecamatan Jati pada Senin, 13 Oktober 2025. Peninjauan dilakukan untuk memastikan kondisi taman dan hasil normalisasi Sungai Wulan di kawasan tersebut berjalan optimal. 

Sam’ani menjelaskan area di sekitar Taman Tanggulangin menjadi tempat untuk material disposal proyek normalisasi Sungai Wulan. Menurutnya, hal itu justru membantu memperkuat tanggul di area tersebut. 

“Lokasi yang saat ini digunakan sebagai penampungan disposal ini justru memperkuat dinding tanggul,” ujarnya.

Bahkan, Sam’ani mengungkap area yang menjadi tempat penampungan material disposal itu rencananya akan dikembangkan menjadi hutan kota oleh Pemkab Kudus bersama BBWS Pemali Juwana.

“Setelah dikerjasamakan dengan pihak BBWS Pemali Juwana, akan kita upayakan menjadi kawasan hutan kota,” katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo menjelaskan bahwa normalisasi Sungai Wulan merupakan proyek nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui BBWS Pemali Juwana. 

Proyek ini mencakup sebagian wilayah Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak, dimulai dari daerah Karanganyar hingga ke muara Sungai Wulan.

“Pekerjaan normalisasi Sungai Wulan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui BBWS Pemali Juwana, saat ini progresnya sudah mencapai 40 persen. Semoga nanti pada Agustus 2026 pekerjaan itu bisa selesai,” ungkapnya.

Ia menambahkan, proyek sepanjang 30 kilometer tersebut menelan anggaran sebesar Rp1,2 triliun dan dikerjakan oleh tiga perusahaan pelaksana, yakni PT HK-KSO, PT Adhi Karya-KSO, dan PT Brantas-KSO.

“Dalam pengerjaannya, normalisasi ini tidak hanya memperdalam dasar sungai, namun juga melebarkan alur sungai untuk mengembalikan kapasitas tampungan airnya. Total volume disposal diperkirakan mencapai Rp15 juta meter kubik,” sebutnya.

Jurnalis: *Red
Editor: Tia

Exit mobile version