Dapat Afirmasi, 31 Jemaah Haji Lansia dari Kudus Bisa Berangkat Tahun Ini

Tampak beberapa jemaah haji lansia asal Kabupaten Kudus yang hendak berangkat ke Tanah Suci Mekkah tahun ini. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Beritajateng.id)

KUDUS, Beritajateng.id – Sebanyak 31 jemaah haji lansia asal Kabupaten Kudus tahun ini berangkat lebih awal dibandingkan ketentuan antrian masa tunggu haji. Hal ini karena ada kebijakan afirmasi bagi lansia dari pemerintah.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus, Suhadi menyampaikan, jemaah haji lansia yang mendapatkan afirmasi untuk berangkat ke Mekkah tahun ini berusia antara 84 sampai 87 tahun.

“Kebijakan afirmasi bagi lansia ini artinya secara urutan belum saatnya berangkat tahun ini, tapi bisa diberangkatkan. Dari kebijakan afirmasi itu, ada 31 kuota lansia dari Kabupaten Kudus,” jelasnya.

Ia menjelaskan, ada ketentuan untuk menentukan lansia yang berangkat melalui kebijakan afirmasi ini. Diantaranya seperti usia dan waktu mendaftar.

“Meskipun lansia tetap kita rangking sesuai aturan, karena yang bekerja sistem. Jadi kami tidak perlu memilih lansia yang ini atau yang itu. Kita urutkan sesuai sistem dan terpilih lansia termuda berusia 84 tahun dan tertua berusia 87 tahun,” terangnya.

Diketahui total ada sebanyak 1.414 jemaah haji asal Kabupaten Kudus yang berangkat pada tahun ini. Keberangkatan ribuan jemaah haji tersebut terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter).

Diantaranya Kloter 46 sebanyak 62 orang yang berangkat dari Pendopo Kabupaten Kudus menuju Asrama Donohudan Boyolali pada Selasa, 13 Mei 2025 lalu pukul 05.00 WIB. Pada hari yang sama, sebanyak 356 orang dari Kloter 47 berangkat pukul 13.00 WIB.

Kemudian, Kloter 48 sebanyak 356 orang berangkat pada Rabu, 14 Mei 2025 pukul 06.00 WIB. Kloter 49 sebanyak 356 berangkat pada Kamis, 15 Mei 2025 pukul 02.00 WIB dan Kloter 50 sebanyak 284 orang berangkat besok, Jumat, 16 Mei 2025 pukul 00.00 WIB.

“Untuk usia jemaah haji termuda dari Kudus itu 18 tahun. Sementara untuk jemaah haji cadangan yang ikut berangkat tahun ini ada 81 orang,” tambahnya. 

Suhadi mengatakan, setiap kloter jemaah haji akan didampingi empat orang petugas yang terdiri dari ketua, pendamping, dokter, dan perawat. 

Ia meminta para jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Mengingat, kata dia, suhu di wilayah tersebut berbeda dengan di Indonesia.

“Kalau siang, suhu di sana bisa antara 45 – 50 derajat celcius. Sedangkan kalau malam sangat dingin, perubahan suhunya drastis. Jadi kami sudah memberikan antisipasi bagi para jemaah untuk menjaga kesehatan supaya saat puncak ibadah haji kondisinya tetap sehat,” pungkasnya.

Jurnalis: Nisa Hafizhotus S

Editor: Utia Lil

Exit mobile version