KUDUS, Beritajateng.id – Dalam mendukung Gerakan Anti Perundungan, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris meminta seluruh sekolah di Kudus mengawasi para peserta didik.
“Pihak sekolah harus memastikan tidak ada perundungan,” kata Sam’ani saat berkunjung ke SMP 2 Kaliwungu, Kudus, Selasa, 22 April 2025.
Ia meminta para guru, terutama guru BK ikut andil dalam membimbing maupun mengawasi agar tidak ada kekerasan yang terjadi. Menurutnya, para siswa memang memiliki berbagai karakter dan latar belakang berbeda. Sehingga, perundungan tidak boleh terjadi.
“Jangan sampai ada perundungan dan kekerasan. Pihak sekolah utamanya guru dan guru BK harus mengawasi,” paparnya.
Tak hanya itu, pihaknya berpesan agar siswa membiasakan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia. Diantaranya beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
“Kami juga meminta siswa-siswi utamanya SMP 2 Kaliwungu untuk membiasakan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat,” terangnya.
Ia juga mengajak siswa-siswi menjaga kesehatan. Sehingga mereka bisa menerima pelajaran dengan baik.
“Menjaga kesehatan itu sangat penting biar siswa-siswi semangat menerima pelajaran. Apalagi usia mereka ini daya ingatnya cenderung kuat. Jadi kesehatan penting agar bisa belajar maksimal dan Generasi Emas 2045 terwujud,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton setuju agar siswa-siswi menjaga kesehatan. Bagi siswi, tablet penambah darah tak hanya mencegah anemia, tapi bisa mencegah stunting untuk generasi berikutnya. Sebab, gizi calon ibu terpenuhi.
“Tak hanya mencegah anemia, tapi edukasi untuk pemenuhan gizi calon ibu penting. Sehingga diharapkan kalau gizi ibu terpenuhi termasuk zat besi dan hemoglobin, bisa mencegah stunting,” ujarnya.
Selain pencegahan stunting, Bellinda berpesan untuk membiasakan bersikap disiplin dan tertib, termasuk disiplin mengikuti upacara bendera. Sebab, karakter tersebut dapat memupuk kecintaan terhadap tanah air.
“Adek-adek perlu membiasakan disiplin dan tertib. Juga tetap semangat mengikuti upacara bendera ya. Ini adalah salah satu karakter baik untuk memupuk kecintaan terhadap tanah air,” lanjutnya.
Mengenai tantangan di era digital, menurut Bellin baik pendidik maupun siswa harus memperhatikan hal itu dengan baik. Sebab. era digital mempunyai dua mata pisau yakni negatif dan positif, sehingga harus disikapi dengan bijak.
“Banyak manfaat positif yang bisa diambil dari era teknologi. Namun kontrol dan pengawasan harus tetap dilakukan ya ibu dan bapak guru. Jangan sampai ada siswa yang terjerumus dampak negatif teknologi seperti judi online,” tandasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)