KUDUS, Beritajateng.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) menyalurkan bantuan revitalisasi sekolah sebesar Rp506,8 juta di Kabupaten Kudus.
Sekolah yang menerima bantuan untuk memperbaiki sarana dan prasarana yakni SMP 1 Bae. Proses revitalisasi sarpras itu pun sudah dipantau langsung oleh Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti pada Selasa, Oktober kemarin.
Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa program revitalisasi sarpras di satuan pendidikan tersebut merupakan salah satu program prioritas dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kami ingin mengecek langsung sekolah yang menerima bantuan revitalisasi dari Kemendikdasmen RI,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMP 1 Bae, Akhsanulkhaq mengatakan bahwa ada tiga paket revitalisasi yang masih dalam proses pengerjaan di sekolahnya. Diantaranya yakni rehabilitasi ruang kesenian, rehabilitasi toilet 10 pintu dan pembangunan toilet baru lima pintu.
“Sebenarnya sebelumnya itu kami mengajukan revitalisasi untuk pembangunan gedung olahraga indoor. Tapi karena saat itu menu paket bantuannya tidak ada jadi kami menyesuaikan yang ada,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pengajuan proposal bantuan revitalisasi sarpras pendidikan ini sudah dilakukan sejak Juli 2025. Kemudian setelah mengajukan proposal, tim dari Kemendikdasmen RI melakukan peninjauan terlebih dahulu dan selanjutnya mulai dikerjakan.
“Targetkan sekitar November tahun ini pengerjaannya selesai,” katanya.
Akhsanulkhaq mengungkapkan, revitalisasi terhadap ruang kesenian dilakukan karena bangunan sudah mulai rusak di beberapa bagian. Begitu pula untuk toilet karena dinilai sudah tidak layak.
“Bangunan toilet kami itu sudah berusia lebih dari 20 tahun jadi memang sangat perlu diperbaiki. Lalu kami juga tambah bangunan toilet baru 5 pintu, terdiri dari dua toilet putra, dua toilet putri dan satu toilet disabilitas,” paparnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa bantuan dari Kemendikdasmen RI ditransfer langsung ke rekening P2SP (Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan) SMP 1 Bae. Kemudian, untuk proses pengerjaan proyek ini dilakukan secara swakelola.
Dengan jumlah siswa 768 anak yang terbagi dalam 24 kelas, pihak sekolah berharap revitalisasi sarpras ini mampu menunjang aktivitas belajar-mengajar lebih baik, termasuk mendukung potensi siswa di bidang olahraga dan seni.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah. Revitalisasi ini benar-benar membantu sekolah dalam menyediakan fasilitas yang layak bagi siswa,” pungkasnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia