KUDUS, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus telah menyiapkan agenda khusus untuk peringatan Hari Kartini pada 21 April 2025 mendatang. Dalam momen tersebut, Pemkab akan mengadakan kegiatan seminar terkait peran perempuan dalam menangani permasalahan stunting.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Endhah Sam’ani menyampaikan, kegiatan seminar tersebut digelar khusus bagi para perempuan. Pesertanya berasal dari para perempuan di kalangan ASN, PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, Persit dan organisasi wanita lainnya di Kudus.
“Acaranya nanti digelar di Pendopo Kabupaten Kudus dengan tema Perempuan Sehat untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kudus. Serta, mengedukasi para ibu dan calon ibu untuk peka terhadap keluarga dan lingkungan sekitar.
“Saya juga termasuk ibu rumah tangga yang memiliki lima anak, yang tiga sudah berkeluarga dan dua masih bersama kami. Dari saya melahirkan saya tidak pakai babysitter, semua saya urus sendiri,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia berpesan bahwa perempuan punya peran penting dalam menjaga kualitas keluarga. Sehingga, harapannya para perempuan selalu bisa menomorsatukan keluarga meskipun tetap menjalani karirnya masing-masing.
“Jadi meskipun menjadi wanita karir itu tidak melupakan tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu,” ujarnya.
Endhah menyebut, akan ada tiga pemateri dalam seminar tersebut. Diantaranya dari dokter spesialis penyakit dalam, spesialis obgyn, dan akademisi dari UMKU yang menyampaikan materi dari sisi psikologis.
“Pemateri dalam kegiatan seminar momen Hari Kartini ini nanti semuanya juga perempuan,” imbuhnya.
Dalam peringatan Hari Kartini nanti, kata Endhah, seluruh ASN wanita hingga dharma wanita atau istri para ASN, diwajibkan mengenakan kebaya. Mereka juga diminta mengikuti apel peringatan Hari Kartini di Halaman Pendopo Kabupaten Kudus.
“Ini sebagai bentuk nguri-nguri (melestarikan, red) budaya. Karena dari jaman dulu nenek moyang kita juga sudah memakai kebaya, ini harus kita lestarikan,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)