KUDUS, Beritajateng.id – Rumah milik warga di RT 2 RW 10 Dukuh Mijen, Desa Bulucangkring, Kecamatan Jekulo, mendadak roboh pada Rabu malam, 30 Juli 2025. Penyebab insiden belum diketahui, sebab saat kejadian tidak ada angin kencang maupun hujan lebat.
Pemilik rumah, Kuswarin (40) yang tidak seorang diri mengakui bahwa bangunan rumahnya memang sudah tua karena merupakan warisan dari orang tuanya.
Beruntung, saat kejadian ia sedang pergi ke rumah tetangganya. Sehingga, insiden robohnya rumah tersebut tidak memakan korban jiwa.
“Saya tidak mengira ternyata rumah peninggalan orang tua saya hancur,” ucapnya.
Menurutnya, rumah yang ditinggalinya sejak kecil itu sudah berusia lebih dari 60 tahun. Kayu-kayu penyangga rumah juga sudah lapuk.
“Kondisi rumah memang sudah lapuk, tapi sebelumnya tidak ada tanda-tanda kalau bakal roboh,” terangnya.
Gemuruh suara rumah roboh ini terdengar oleh warga sekitar. Tidak ada yang menduga apabila rumah tersebut akan roboh, meski tidak ada hujan atau angin.
Warga kemudian berbondong-bondong datang membersihkan puing-puing bangunan. Mereka bergotong-royong menurunkan genteng yang masih tersisa di atas agar tidak melukai orang di bawahnya.
Camat Jekulo, Kepala Desa Bulungcangkring, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, serta pihak lainnya juga langsung datang ke lokasi. Mereka mengumpulkan data untuk bisa segera ditindaklanjuti.
Kepala Desa Bulungcangkring, Sulakim mengungkapkan, dari peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun ada dua sepeda motor dan satu unit televisi yang rusak.
Selain itu, ia mengungkap bahwa bangunan rumah rusak total karena atap maupun dindingnya roboh semua.
“Total kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta,” katanya.
Setelah ini, kata dia, pihak desa akan langsung menindaklanjuti dengan mengusahakan adanya bedah rumah.
“Data-data seperti KTP hingga KK sudah kami kumpulan, nanti akan kami ajukan untuk bedah rumah. Semoga bisa segera ditangani,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat, ia mengatakan pihak desa akan memberikan santunan untuk korban terdampak. Termasuk membantu membersihkan puing-puing bangunan bersama warga sekitar.
“Untuk sementara, korban akan tinggal di tempat saudaranya yang berada di samping rumah yang roboh,” pungkasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil