99 Kader NU Pati Ikuti PKD-Diklatsar, Gus Syafiq Ingatkan Tugas Ansor-Banser

Suasana apel pembukaan PKD dan Diklatsar Ansor-Banser di lapangan SMK Tiara Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Jumat (18/7). (PKD Diklatsar/Beritajateng.id)

PATI, Beritajateng.id – Gabungan dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor se-Korwil I yang terdiri dari Kecamatan Tlogowungu, Gembong, Margorejo, dan Pati menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar).

Kegiatan ini diikuti oleh 99 kader muda Nahdlatul Ulama (NU) sejak Jumat, 18 Juli 2025 dan akan ditutup pada Senin, 21 Juli 2025 besok di SMK Tiara Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong.

Pembukaan PKD dan Diklatsar ini ditandai dengan pembacaan basmalah dan surat Al-Fatihah yang dihadiahkan untuk para muassis NU. Selain itu, Ketua PC GP Ansor Pati, H. Abdullah Syafiq secara simbolis memukul gong sebagai tanda proses kaderisasi dimulai. 

Sebelum memulai arahannya, Gus Syafiq menyapa peserta dengan hangat dan langsung melemparkan sebuah pertanyaan penting.

Jenengan semuanya sudah izin kepada orang tua? Sudah pamit sama istri atau keluarga?” tanyanya. 

Pertanyaan itu disambut dengan anggukan dan jawaban serentak dari peserta.

Ia kemudian menegaskan bahwa ridha orang tua dan keluarga adalah kunci utama keberkahan dalam menjalani proses kaderisasi di jalan Ansor dan Banser.

“Kalau sudah dapat restu, Insya Allah perjalanan ini akan menjadi berkah dan bernilai ibadah,” ujarnya.

Dalam arahannya, Gus Syafiq menekankan bahwa keikutsertaan dalam Ansor dan Banser bukan sekadar formalitas atau ajang adu kegagahan memakai seragam, melainkan bentuk kesungguhan hati untuk berkhidmah kepada NU dan bangsa.

“Kalau hanya ingin nyaman, lebih baik duduk di rumah bersama keluarga. Tapi ketika bicara Ansor dan NU, ini soal niat tabarruk. Kalau tidak bisa berjuang sepenuhnya, gandul saja sarunge kyai,” ucapnya.

Ia mengingatkan, Ansor-Banser harus memiliki tekad kuat, mental tangguh, dan semangat yang tidak mudah patah.

“Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari sudah pernah menyampaikan barangsiapa merawat NU maka aku daku sebagai santriku. Maka benar-benar niatkan diri bertabarruk kepada NU,” imbuhnya.

Gus Syafiq juga menegaskan bahwa kader Ansor-Banser dituntut menjadi sosok yang menjaga kerukunan dan membawa pesan Islam yang ramah di tengah masyarakat yang majemuk.

“Tugas kita bukan hanya menjaga barisan, tapi juga menjaga kedamaian. Kedepankan toleransi karena Ansor dan Banser bukan milik satu golongan, tapi penjaga nilai-nilai yang diwariskan para ulama untuk semua umat,” tegasnya.

Diketahui, agenda pembukaan dihadiri oleh jajaran PC GP Ansor Kabupaten Pati, Ketua MWC NU Korwil I (Kecamatan Tlogowungu, Gembong, Margorejo dan Pati), Ketua Banom NU se-Korwil I, Forkopimcam Korwil I, dan Kepala KUA se-Korwil I.

Perwakilan Pemerintah Kecamatan Gembong yang diwakili oleh Sekcam Gembong mengingatkan, kaderisasi ini bukan sekadar latihan tetapi investasi jangka panjang untuk bangsa.

“Apa yang Anda dapati nanti bukan hanya untuk diri sendiri. Kedepan, ilmu dan nilai-nilai yang Anda bawa akan menentukan bagaimana bangsa ini berdiri, apakah kokoh atau rapuh. Maka jadilah kader yang bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa,” ujarnya.

Setelah apel pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi di kelas dan praktik lapangan hingga dua hari kedepan. Seluruh rangkaian kegiatan pembukaan PKD dan Diklatsar ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Sholihin.

Sumber: PKD Diklatsar

Exit mobile version