PATI, Beritajateng.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Bambang Susilo mendorong pemberian beasiswa di jenjang perguruan tinggi negeri turut menyasar lulusan madrasah dan pondok pesantren.
Pasalnya, program beasiswa yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati pada tahun ini hanya diberikan kepada siswa kurang mampu lulusan SMA/SMK saja. Hal ini tentunya menimbulkan kecemburuan bagi siswa kurang mampu lulusan madrasah dan pondok pesantren di Pati.
“Kami berharap tidak hanya lulusan-lulusan sekolah negeri saja yang mendapatkan beasiswa. Termasuk madrasah, sekolah swasta, pondok pesantren yang ijazahnya disejajarkan dengan sekolah-sekolah umum juga harus diperhatikan,” ujarnya pada Kamis, 17 April 2025.
Bambang berencana akan membawa permasalahan tersebut ketika ada rapat dengan Pemkab Pati.
“Jadi nanti kedepan akan kita bicarakan di rapat-rapat kerja bersama eksekutif, karena memang tujuannya untuk meningkatkan kualitas penduduk Kabupaten Pati,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemkab Pati memberikan beasiswa kepada siswa lulusan SMA/SMK kurang mampu yang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) pada tahun ajaran 2025-2026 ini.
“Saya membuat satu kebijakan mulai tahun anggaran 2025-2026, bagi siswa SMA/SMK yang telah lulus di perguruan tingi negeri melalui jalur SNBP dan UTBK dalam kategori kurang mampu akan kami bantu,” ucap Sudewo, Kamis, 3 April 2025.
Bagi siswa kurang mampu dengan kategori miskin ektrem atau P1 akan mendapatkan beasiswa berupa uang sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Kemudian, siswa kurang mampu dengan kategori akan mendapatkan P2, P3 dan P4 beasiswa berupa uang sebesar Rp 1 juta per bulan dan siswa kurang mampu yang diterima di jurusan kedokteran akan mendapatkan beasiswa berupa uang sebesar Rp 2,5 juta per bulan.
Dana beasiswa tersebut berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jateng Cabang Pati dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Pati.
“Bagi yang keluarga miskin dan miskin ektrem tidak perlu khawatir, belajar dan belajar terus. Soal biaya nanti Pemerintah Kabupaten Pati yang akan menanggung,” jelas dia.
Lebih lanjut, Sudewo mengaku bahwa program beasiswa yang diberikan kepada siswa SMK/SMK sudah mendapatkan dukungan dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfi.
“Sudah saya koordinasikan dengan Pak Gubernur, Pak Ahmad Lutfi, beliau sangat setuju saya harus turun sampai tingkat detail,” katanya.
Dirinya mengintruksikan seluruh kepala sekolah di Pati yang siswanya mendapatkan beasiswa dari Pemkab untuk berkoodinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah lll Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pati.
“Koordinasi teknis masing-masing kepala sekolah nanti dengan Pak Andrik, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pati dan sama Pak Deyas Kepala Cabang Pendidikan Provinsi,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)