PATI, Beritajateng.id – Kantor Pos Indonesia mengungkap surat aspirasi masyarakat Kabupaten Pati yang dikirim ke Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) pada Senin, 25 Agustus 2025 akan tiba dalam dua hari kedepan.
Manager Eksekutif Kantor Pos Indonesia Cabang Kabupaten Pati, Yudi Adiyanto mengungkap baru kali ini pihaknya menerima surat berisi aspirasi masyarakat kepada pemangku kebijakan. Meski begitu, ia memastikan surat akan langsung dikirim menuju kantor KPK RI hari ini.
“Hari ini terkirim. Untuk suratnya (lama pengiriman, red) dua hari,” ujarnya, Senin, 25 Agustus 2025.
Karena banyaknya massa yang datang, pihaknya menyediakan total 11 loket untuk melayani pengiriman surat aspirasi masyarakat.
“Ada sembilan di depan dan dua loket cadangan di belakang,” katanya.
Adapun untuk biaya, Yudi mengungkap pengiriman per satu surat yakni sebesar Rp 14 ribu. Pihaknya akan menutup layanan hingga pukul 20.00 WIB malam ini.
Sebelumnya diketahui, masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu berbondong-bondong mendatangi Kantor Pos Indonesia Cabang Pati untuk mengirim surat ke KPK RI.
Surat itu berisi desakan agar KPK RI segera memeriksa dan menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka atas dugaan keterlibatan suap proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Massa sebelumnya berkumpul di depan posko donasi untuk menulis surat secara bergantian dan berjalan kaki menuju Kantor Pos Indonesia yang berjarak 1 km.
Koordinator MAB, Hanif Wagirin mengatakan, aksi mengirim surat serentak ini akan berlangsung selama tiga hari hingga 27 Agustus 2025 di seluruh cabang Kantor Pos Indonesia di Pati.
“Ini simbolis agar menandakan bahwa Pati ada gerakan terus, untuk memberi sinyal ke kantor KPK bahwa nantinya tanggal 31 itu kita berangkat kesana. Ini sebagai simbolis bahwa surat dulu yang datang kesana,” ujarnya.
Adapun jumlah surat yang dikirim ke KPK RI, kata dia, bisa mencapai 2.000 lebih.
“Total sekitar 1.000-2.000. Tapi suratnya bisa lebih karena sebelumnya sudah ada yang dikirim terlebih dahulu, kemarin ada Tayu juga. Nantinya akan menyusul di wilayah kecamatan lainnya,” ungkapnya.