JEPARA, Beritajateng.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Jepara Pratikno turut dukung pengajuan Retna Kencana atau Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan Nasional. Dukungan tersebut, diwujudkan dengan melakukan penandatanganan petisi dukungan agar pejuang perempuan itu bisa menjadi pahlawan Nasional.
“Diperlukan dukungan baik dalam sosialisasi maupun pemenuhan aspek formal sesuai amanat UU Nomor 20 Tahun 2009 untuk mewujudkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan Nasional,” ucapnya, Selasa (16/08).
Salah satunya lanjut Pratikno, dengan menggagas tanda tangan petisi dukungan agar Ratu Kalinyamat ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
“Alhamdulillah Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama unsur Forkopimda, pimpinan perangkat daerah, DPRD, pemuka agama dan tokoh masyarakat hingga lembaga atau organisasi membubuhkan tanda tangannya,” ucap dia.
Baca Juga
Ketua DPRD Jepara Tekankan Pembahasan Raperda RTRW Tak Asal-asalan
Hal itu menurutnya, sebagai wujud komitmen bersama pemerintah bersama masyarakat Jepara dalam mendukung pengajuan penetapan Ratu Kalinyamat kepada Presiden Joko Widodo.
“Nilai-nilai kepahlawanan Ratu Kalinyamat mampu membangkitkan jiwa nasionalisme. Hal ini berguna untuk menjawab tantangan bangsa yang tengah dihadapi saat ini dan di masa mendatang,” jelasnya.
Kehadiran Ratu Kalinyamat ketika memimpin perjuangan melawan penjajah Portugis menunjukkan peran perempuan yang setara dengan laki-laki. Pemikiran Ratu Kalinyamat mengenai ide poros maritim yang dipraktikkannya saat memimpin Jepara, masih relevan untuk diterapkan melihat Indonesia sebagai negara kepulauan.
“Selama 35 tahun memimpin, dalam catatan sejarah yang dituliskan oleh penulis barat, Ratu Kalinyamat yang dikenal dengan sebutan Rainha de Japora atau Ratu Jepara ini pernah 4 kali menyerang kolonialisme Portugis di Malaka ( 1551, 1574) dan ke Teluk Ambon ( 1564 ) atas permintaan Sultan Ternate dan tahun 1565 menyerang Ambon atas permintaan Sultan Hitu,” terangnya.
Ia mengapresiasi atas upaya para pakar dalam menelusuri sejarah Ratu Kalinyamat selama 3,5 tahun hingga menemukan sumber-sumber primer.
“Kajian sejarah itu bukan akhir dari proses, melainkan babak baru dalam memperjuangkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional,” ungkapnya.
Karena nilai-nilai nasionalisme yang ditunjukkan oleh Ratu Jepara bisa menginspirasi dalam menjawab tantangan bangsa di masa mendatang.
“Ratu Kalinyamat adalah tokoh nyata yang telah membawa Jepara ke puncak kejayaannya dan bukan sekedar mitos,” tutupnya. (Lingkar Media Group | Koran Lingkar)