9 Tim di Festival Thong-thong Lek Rembang Beradu Aransemen Musik

Para pemenang Festival Thong-thong Lek menerima apresiasi dari penyelenggara berupa piala, piagam, dan sejumlah uang pembinaan, Minggu, 6 Juli 2025. (Muhammad Faalih/Beritajateng.id)

REMBANG, Beritajaten.id – Sembilan tim peserta yang mendaftar dalam Festival Thong-thong Lek Miniatur Truk beradu dalam menampilkan aransemen musik, koreografi, sistem tata suara, hingga dekorasi.

Festival yang digelar di Dusun Ngujung, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Rmebang ini berlangsung meriah pada Minggu petang, 6 Juli 2025 tanpa sound horeg yang akhir-akhir ini menjadi kontroversi di tengah masyarakat. 

Panitia memilih pendekatan budaya yang lebih ramah lingkungan dan bernuansa tradisional. Tujuannya untuk menampilkan kesenian asli Rembang yang dikreasikan dalam bentuk pertunjukan berjalan dengan miniatur truk dan sound system kecil.

Acara ini diketahui menjadi bagian dari rangkaian tradisi Sedekah Laut dan Sedekah Bumi yang diselenggarakan selama tujuh hari, sejak 1 hingga 7 Juli 2025.

Host Festival Thong-thong Lek, Eric Mahendra menjelaskan bahwa kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2021 usai pandemi Covid-19 berakhir. 

“Antusias masyarakat sangat tinggi, bahkan bisa dibilang setara dengan acara dangdutan. Tapi semuanya tetap tertib,” ujarnya.

Ia berharap festival ini bisa menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan lebih meriah.

“Kami ingin ini jadi ajang pemersatu, bukan sekadar tontonan,” tegasnya.

Pendaftaran peserta dilakukan secara terbuka melalui media sosial seperti Facebook dan TikTok. Setiap peserta tidak hanya bersaing menunjukkan kreativitas, tetapi juga mempererat silaturahmi antar desa.

Dewan juri yang terdiri dari praktisi budaya dan musik turut memastikan pelaksanaan lomba berlangsung objektif.

“Tidak ada titipan, tidak ada intervensi, kita menilai berdasarkan apa yang kita lihat, kita dengar, dan yang kita rasakan,” tegas Yohanes, juri bidang aransemen.

Ia menjelaskan bahwa penilaian teknis meliputi kekayaan notasi dan tingkat kesulitan dalam aransemen ritmis, mengingat Thong-thong Lek adalah alat musik perkusi yang menitikberatkan pada pola ketukan.

Sementara itu, juri bidang koreografi Jarwo menekankan pentingnya performa panggung yang hidup dan dinamis. 

“Aksesoris tidak harus mahal, tapi harus mampu membangkitkan semangat anggota dan penonton,” ujarnya.

Festival ini juga mendapatkan dukungan dari kelurahan, kepolisian, hingga paguyuban nelayan “Mina Makmur”.

Berikut daftar pemenang Festival Thong-thong Lek Miniatur Truk 2025:

• Juara 1: Sosohoha Waru (Rp 3 juta + piala + piagam)

• Juara 2: KMP Magersari (Rp 2 juta + piala + piagam)

• Juara 3: SK Family Pacar (Rp 1,5 juta + piala + piagam)

• Harapan 1: Guwe (Rp 1 juta + piagam)

• Harapan 2: New Mandes (Rp 1 juta + piagam)

• Harapan 3: Cakra New Generation (Rp 1 juta + piagam)

Sementara peserta lain tetap menerima kompensasi sebesar Rp 500 ribu.

Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Utia Lil

Exit mobile version