BMT Harum Rembang Diduga Manipulasi Laporan Keuangan

Gedung BMT Harum Rembang. (Vicky Rio/Beritajateng.id)

REMBANG, Beritajateng.id – Pengelola Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Harum Rembang diduga memanipulasi atau memalsukan laporan keuangan, terutama setiap Rapat Anggota Tahunan (RAT) digelar.

Hal ini terungkap dalam audiensi terbuka yang digelar di ruang rapat Bupati Rembang, belum lama ini. Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Rembang, Harno, jajaran dinas terkait, pengurus BMT Harum, serta perwakilan nasabah yang menuntut kejelasan atas simpanan mereka.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Pengurus BMT Harum, Abdul Gofar, menjelaskan bahwa struktur organisasi BMT Harum berbeda dengan koperasi pada umumnya. 

Dalam operasionalnya, pengurus dan pengelola merupakan dua entitas yang terpisah. Menurutnya hal ini menyulitkan kontrol internal karena pengelola tidak pernah memberikan laporan rutin kepada pengurus.

Lebih lanjut, Gofar mengungkap bahwa operasional BMT Harum sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab General Manager, yakni Agus Sutrisno. Ia juga membeberkan bahwa sejak tahun 2016, BMT Harum telah mengalami kerugian mencapai Rp 7 miliar.

Uang tersebut, kata Gofar, dibawa oleh General Manager, namun ketika ditanya penggunaannya, hanya dijelaskan sebagai kerugian akumulasi tanpa rincian jelas.

“Ini adalah kerugian akumulasi. Waktu itu saya nge-drop juga, sudah rugi kok nggak pernah laporan,” kata Gofar, baru-baru ini.

Selain itu, Gofar juga menduga laporan keuangan yang selama ini dipresentasikan dalam RAT adalah hasil manipulasi. Pasalnya, audit dari Kantor Akuntan Publik Wartono Solo selalu menyatakan bahwa kondisi keuangan BMT Harum berada dalam keadaan baik, meskipun faktanya menunjukkan sebaliknya.

“Jadi kami selaku pengurus ya tidak mendeteksi adanya masalah di BMT Harum ini. Karena laporan keuangannya seolah dibumbui oleh pemeriksa keuangan kami dari kantor akuntan publik Wartono Solo,” tegas Gofar.

Polemik BMT Harum, Pemkab Rembang Adakan Audiensi Nasabah dan Pengurus

Kasus ini semakin menambah kecurigaan anggota terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di tubuh BMT Harum. Sejumlah anggota bahkan mendesak agar ada audit investigatif yang independen serta campur tangan aparat penegak hukum.

Jurnalis: Vicky Rio
Editor: Utia Lil

Exit mobile version