Wabup Ingin Kongres Perempuan Diadakan di Rembang Karena Punya Nilai Historis

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ saat membuka acara puncak peringatan Hari Kartini Tahun 2025 di kompleks Pendopo Museum Kartini, Senin, 21 April 2025. (Dok. Pemkab Rembang)

REMBANG, Beritajateng.id – Wakil Bupati (Wabup) Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, mengaku ingin agar event diskusi tentang perempuan yakni Kongres Perempuan diadakan di Kabupaten Rembang. Hal ini lantaran daerah tersebut mempunyai nilai historis yakni sebagai tempat peristirahatan terakhir sosok pahlawan emansipasi, RA Kartini.  

Menurutnya, event keperempuanan harus kembali diadakan setelah vakum selama puluhan tahun. Sebab, menurutnya forum tersebut dinilai penting untuk membahas masalah-masalah mengenai perempuan yang hingga kini masih menghadapi bias gender.

“Kongres perempuan dalam catatan sejarah hanya terlaksana tiga kali. Itu di tahun 1928, 1935, dan 1938. Artinya sudah sangat lama sekali,” terang Hanies saat membuka acara puncak peringatan Hari Kartini Tahun 2025 di kompleks Pendopo Museum Kartini, Senin, 21 April 2025.

Selain itu, kongres perempuan menurutnya memiliki peran penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan serta mendorong keterlibatan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, peringatan Hari Kartini dinilai sebagai momentum yang tepat untuk menghidupkan kembali semangat kongres perempuan yang pertama kali diselenggarakan pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

“Hari Kartini seperti ini bisa diisi dengan kongres perempuan dunia kalau memungkinkan, bukan hanya Indonesia. Kita akan rumuskan untuk membahas isu-isu yang paling mutakhir dan tentu kita selenggarakan di sini. Dimana tempat peristirahatan terakhir tokoh perempuan Ibu Kartini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hanies mengajak masyarakat, khususnya para perempuan, untuk melanjutkan perjuangan Kartini. Ia menekankan pentingnya perwujudan nilai-nilai perjuangan Kartini melalui tindakan nyata.

“Inovasi dan kreativitas bukan hanya milik pria saja, wanita juga bisa berpikir serta bertindak kreatif dan inovatif, sehingga dapat mewarnai pembangunan di Indonesia dengan lebih baik,” tutupnya.

Diketahui, pada momen puncak peringatan Hari Kartini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengadakan berbagai lomba. Diantaranya Ngadi Sarira, Kreasi Hantaran, dan Ngadi Busana. (Lingkar Network | Beritajateng.id)

Exit mobile version