Gerakan Membuat Biopori di Salatiga Atasi Masalah Banjir dan Sampah

Salatiga 8

Ilustrasi lubang biopori. (Lingkar Network/Beritajateng.id)

SALATIGA, Beritajateng.id – Gerakan pembuatan biopori oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga dinilai sebagai langkah strategis jangka panjang dalam mengatasi masalah banjir dan sampah. 

Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit mengatakan, selain berfungsi sebagai resapan air, biopori juga mampu membantu pengelolaan sampah organik rumah tangga.

“Alhamdulillah, saat hujan deras banjir sudah berkurang berkat program Jaga Tirta. Tapi itu jangka pendek. Jangka panjangnya adalah biopori. Ia berfungsi sebagai resapan air dan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk,” ujarnya, Senin, 13 Oktober 2025.

Menurutnya, langkah yang dilakukan warga Perumahan Taman Mutiara melalui pembuatan 240 lubang biopori secara swadaya patut menjadi contoh bagi wilayah lain. 

“Ini bukan hanya program pemerintah, tapi program masyarakat untuk masyarakat. Kalau gerakan ini menyebar ke semua kelurahan, persoalan banjir dan sampah akan terurai dengan sendirinya,” tambah Dance.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin mengapresiasi inisiatif warga yang selaras dengan visi Salatiga Kota Biopori. 

“Kampung Percontohan Biopori ini bukan sekadar seremonial, tapi bukti nyata kepedulian masyarakat terhadap lingkungan,” tegas Nina.

Nina menyebut biopori menjadi solusi konkret dalam menekan volume sampah yang dikirim ke TPA Ngronggo. Ia pun berharap semangat swadaya warga Taman Mutiara dapat menginspirasi kawasan lain di Salatiga.

“Biarlah semangat biopori, semangat peduli lingkungan, dan semangat gotong royong ini tumbuh di seluruh penjuru kota,” pungkasnya. 

Jurnalis: *Red
Editor: Tia

Exit mobile version