BLORA, Beritajateng.id – Salah satu korban selamat dari insiden jatuhnya lift crane proyek pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora, Ahmad Ulil Albab, warga Dukuh Temboro, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, Blora berharap adanya fasilitas pekerjaan setelah dinyatakan sembuh total. Hal itu diungkap oleh kakak korban, Karsono, pada Rabu, 7 Mei 2025.
“Permintaan kami, andaikan adik kami belum bisa kerja, besok diberi kerjaan oleh PKU itu saja,” harapnya.
Dari insiden jatuhnya crane di proyek tersebut, Karsono mengatakan adiknya mengalami patah tulang belakang hingga cedera otak. Hal ini membuat Ulil harus menjalani operasi.
“Pertanggungjawaban (pengobatan) PKU sudah 100 persen,” ujarnya.
Korban Insiden Crane di Blora Harap Pihak RS Tepati Janji Biayai Pendidikan Anak
Karsono mengungkap saat ini kondisi Ulil berangsur membaik usai menjalani pengobatan. Meskipun operasi tulang belakang yang dilakukannya berimbas pada lumpuhnya kaki bagian kanan.
“Alhamdulillah, sudah 95 persen membaik,” tuturnya.
Sebelumnya, akibat insiden itu, Karsono mengungkap Ulil sempat mengalami koma selama lima hari dan dibawa ke rumah sakit di Solo.
“Pada waktu di solo sudah didampingi, kita sudah bersyukur, sudah terima kasih biaya pengobatan semua dari sana (pihak PKU), uang jajan dan yang lainya dari sana. Kontrol dari sana, apapun (pengobatan) dari sana,” ujar dia.
Andalkan Gaji Suami, Istri Korban Jatuhnya Lift Crane Proyek di Blora Akui Pasrah
Korban Jiwa Jatuhnya Lift Crane Proyek di Blora Bertambah Jadi 5 Orang Hari Ini
Ia mengungkap, hingga saat ini adiknya masih menerima hak gaji yang diberikan oleh panitia pembangunan proyek RS PKU Muhammadiyah Blora.
Sebagai informasi tambahan, Ulil Albab adalah salah satu dari delapan pekerja yang selamat atas insiden yang menewaskan lima pekerja di proyek pembangunan lima lantai RS PKU Muhammadiyah Blora pada 8 Februari lalu. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)