REMBANG, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang saat ini sedang mengembangkan pemanfaatan Bendungan Randugunting di Desa Kalinanas, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, sebagai sumber air baku.
Bupati Rembang Harno saat meninjau bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, menegaskan bahwa keberadaan bendungan itu penting untuk kebutuhan air baku di tiga kabupaten.
“Melihat posisi Bendungan Randugunting yang mana sangat dibutuhkan untuk persediaan air baku maupun pengairan Blora, Rembang, dan Pati,” ujar Bupati.
Meski secara administratif berada di wilayah Kabupaten Blora, wilayah Rembang menjadi daerah pertama yang aktif memanfaatkan air bendungan tersebut untuk keperluan irigasi.
Menurut Harno, hal ini mencerminkan kesiapan dan keseriusan Pemkab Rembang dalam menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya para petani.
“Kebetulan Blora saat ini belum menggunakan, Pati pun belum, Rembang malah sudah lewat irigasinya,” imbuhnya.
Ia menyampaikan, rencana pemanfaatan air sebagai air baku akan memerlukan kajian mendalam dan investasi yang signifikan. Oleh karena itu, Pemkab Rembang akan bekerja sama dengan pihak PDAM untuk menyusun studi teknis terkait kebutuhan infrastruktur dan anggaran.
“Yang belum rencana ke depan untuk mengambil air bakunya. Untuk mengarah ke air baku kami membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk rencana pengembangan ke depannya,” jelas bupati.
Terkait kebutuhan anggaran, Harno menambahkan bahwa hal tersebut akan didalami lebih lanjut oleh PDAM Rembang.
“Untuk teknis, Direktur PDAM-nya lebih jelas berapa yang dibutuhkan, nanti Direktur PDAM,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Bendungan Randugunting yang diresmikan pada awal 2022 dibangun untuk mendukung kebutuhan irigasi pertanian di wilayah Blora, Pati, dan Rembang.
Namun, potensi waduk berkapasitas 14,43 juta meter kubik ini dinilai sangat besar untuk dioptimalkan sebagai sumber air baku yang dapat mendukung pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Jurnalis: Vicky Rio
Editor: Utia Lil