BLORA, Beritajateng.id – Warga mengeluhkan jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora yang menghubungkan Desa Pelem dan Desa Jati, Kecamatan Jati yang mengalami kerusakan parah, namun tak kunjung diperbaiki.
Berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat banyak lubang dan bebatuan yang berserakan di badan jalan sepanjang 2 kilometer dari Dukuh Ngelo menuju Dukuh Kedung Glagah, Desa Pelem.
Jalan tersebut sebenarnya telah mendapatkan alokasi perbaikan Rp1,8 miliar dengan untuk perbaikan 1 kilometer dengan rigid beton. Perbaikan dibagi dua yakni 750 meter berada di titik Desa Jati sementara sisanya di kawasan Desa Pelem.
Warga setempat, Pandi mengeluhkan cara perbaikan yang justru dilakukan dari ujung Desa Jati yang jauh dari jalan raya.
“Mestinya kan nol pembangunan dari Dukuh Ngelo Desa Pelem yang terhubung langsung dengan jalan provinsi,” ujar Pandi, warga setempat.
Menurutnya, kondisi jalan yang membelah desanya saat ini mengalami kerusakan cukup parah. Apalagi saat musim hujan tiba, jalanan berbatu, berlubang dan berlumpur sangat menyulitkan warga untuk beraktivitas.
“Permintaan kami kepada Pak Bupati tidak muluk-muluk, Tolong segera diselesaikan jalur ini agar kami bisa merasakan juga jalan mulus seperti warga desa lainnya. Tolong prioritaskan jalan kami ini,” ungkapnya.
Ia juga meminta agar anggota dewan, PU dan bupati untuk turun lapangan melihat kondisi jalan yang dinilai semakin parah.
“Jika tidak diperbaiki bisa semakin hancur jalan ini. Bahkan kalau hujan bisa ditanami padi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pelem, Suyoto membenarkan kondisi jalan yang memang rusak parah.
“Hampir disetiap acara saya pasti ditanya oleh warga, kapan jalan ini akan diperbaiki. Kami pun sudah berusaha dan memang tahun ini belum ada hasilnya,” ujar Suyoto, Senin, 22 September 2025.
Suyoto menjelaskan, untuk pembangunan rigid beton tahun ini hanya ada 250 meter yang berada di titik Dukuh Kedung Glagah, Desa Pelem.
“Kami tidak bisa apa-apa, karena itu keputusan dari PU. Kami bisa sudah bantu dengan urug batuan gragal agar kondisinya tidak semakin parah,” jelasnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia