DEMAK, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak mendorong agar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memastikan setiap proses program makan bergizi gratis (MBG) higienis dan berkualitas. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus keracunan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, menekankan, pentingnya penjamah makanan. Menurutnya, penjamah makanan memiliki peran penting dan krusial untuk mencegah penyakit dan menjaga keamanan pangan dengan menerapkan praktik higienis dan sanitasi yang benar selama proses persiapan, pengolahan, hingga penyajian makanan.
“Ini kami harapkan, para SPPG bisa menyediakan makanan yang higienis dan sehat yang akan dikonsumsi oleh anak-anak kita,” ujar Sugiharto, kemarin.
Dapur SPPG yang telah diberikan pelatihan tentang penerapan praktik higienis dan sanitasi, kata dia, diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus keracunan MBG di Demak.
“Sehingga SPPG bisa menerapkan praktik higienis sanitasi yang baik, sehingga Demak tidak ada kasus keracunan dalam program MBG,” katanya.
Sementara itu, Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Demak, Ahmad Zaeroni menekankan, dapur SPPG harus memperhatikan aspek keamanan pangan dan keterampilan teknis dalam pengelolaan makanan bergizi.
Menurutnya, salah satu bagian terpenting untuk mengantisipasi kasus keracunan MBG adalah cara dapur SPPG dalam menyiapkan bahan baku hingga proses pendistribusian.
“Tahapan penyiapan makanan sangat penting sekali dalam SPPG. Terkait dengan bagaimana memilih bahan bakunya, kemudian bahan baku itu disimpan dimana, kemudian cara masaknya, bagaimana menyimpan masakan ketika sudah masak, hingga pendistribusian. Lha ini harus diperhatikan semua,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini belum ditemui kasus keracunan program MBG di wilayah Kabupaten Demak.
“Sampai saat ini Demak masih aman (tidak ada kasus keracunan). Kita terus berkolaborasi bersama-sama saling berperan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing,” ungkapnya.
Menurutnya, kasus keracunan bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk kebersihan dari para penerima manfaat.
“Kalau memang di dalam dapur sudah distandarkan, Insyaallah sudah bagus. Kembali ke penerima manfaat, misal mereka cuci tangannya pakai sabun atau tidak. Ini kan ada beberapa faktor,” bebernya.
Koordinator Wilayah SPPG Demak, Muzani Ali Shodiqin menuturkan, sebanyak 48 SPPG se-Kabupaten Demak telah diberikan pelatihan penjamah makanan.
Ia berharap mereka memahami tentang tata cara pengolahan, penyajian hingga kebersihan baik personal engine maupun pemeliharaan lingkungan.
“Sehingga saat diberikan kepada penerima manfaat itu benar-benar sudah aman, sehat dan bergizi. Jadi, jangan sampai ada bahan baku kurang baik, baik itu cara pengolahannya, packing, hingga proses distribusi,” ujar dia.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia