PATI, Beritajateng.id – Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Pati, Jaza Khoirul Sofyan mengaku prihatin atas krisis air bersih yang terjadi di sebagian besar desa di wilayah Pati Selatan. Krisis air bersih tersebut merupakan imbas dari kekeringan berkepanjangan.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, terdapat 9 kecamatan dan 66 desa mengalami krisis air bersih. Kecamatan Winong adalah yang paling banyak terdampak dengan 13 desa. Disusul oleh Kecamatan Jaken dengan 12 desa, Pucakwangi 10 desa, Jakenan 9 desa, Tambakromo 7 desa, Gabus dan Kayen 5 desa, Batangan 4 desa, dan Sukolilo 1 desa.
Anggota dewan yang akrab disapa Saprol tersebut mendorong penanganan jangka panjang agar bencana yang sama tidak terulang setiap tahun.
Bantuan seperti droping air bersih terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati maupun para relawan. Namun, meskipun droping air bersih sangat berguna bagi masyarakat yang terdampak, ia menilai bantuan tersebut tidak akan menanggulangi krisis air bersih pada tahun-tahun berikutnya apabila tidak ada langkah pencegahan.
Maka dari itu, pihaknya mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama mencari solusi. Sebab, menurut Saprol masalah tersebut sering dibahas saat Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrebang di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.
“Bantuan air bersih itu memang penting. Saya juga sering membantu droping air bersih di dapil saya (Winong, Jakenan, Jaken, dan Pucakwangi). Tetapi yang paling penting adalah bagaimana mengatasi masalah ini agar tidak terjadi lagi di tahun depan,” ujar politisi dari Partai Golkar tersebut.
Menurut Saprol, penanganan jangka panjang untuk mengatasi masalah krisis air bersih harus dimulai dari tingkat desa, seperti pembuatan sumur resapan, hingga reboisasi hutan Kendeng yang telah beralih fungsi menjadi kebun jagung.
Ketua BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, menuturkan jika pihaknya hanya bisa membantu menyuplai air bersih dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat.
“Kita sudah melakukan pendistribusian air bersih tiap harinya mencapai ratusan tangki,” katanya.
Martinus meminta kepada masyarakat yang terdampak untuk tetap tenang dan sabar sambil menunggu bantuan air datang. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)