BLORA, Beritajateng.id – Imbas Inpres No 1 Tahun 2025, biaya bensin Damkar di Kabupaten Blora dipotong 50 persen. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satpol PP dan Damkar Blora Pujo Catur Susanto, Kamis, 13 Maret 2025.
“Efisiensi yang kami lakukan itu sejumlah Rp 1,1 miliar mencangkup dari total anggaran tahun 2025. Hal itu arahan dari TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),” kata Pujo.
Ia mengungkap, efisiensi itu mencapai 10 persen dari total keseluruhan anggaran Satpol PP dan Damkar Blora, yaitu Rp 11 miliar. Total anggaran itu termasuk gaji seluruh personil yang mencapai 180 orang.
Selain itu, efisiensi mencangkup seluruh perjalanan dinas termasuk bensin Damkar Blora. Sehingga ia berharap adanya kelonggaran pada efisiensi yang memotong kebutuhan Damkar, baik dari perawatan hingga bensin yang diperlukan operasional.
“Jangan sampai ada laporan (kebakaran) kita nggak bisa berangkat. Jadi kita mohonkan ada kelonggaran pada anggaran Damkar,” tutur Pujo.
Bahkan Pujo mengatakan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan uang saku untuk petugas. Sebab, yang terpenting menurutnya adalah petugas dapat berangkat ke lokasi apabila terdapat hal darurat.
“Ora disangoni ora popo (Tidak ada uang saku, tidak masalah, Red). Tapi nak ono tugas tetep iso mangkat (tapi kalo ada tugas kita tetap bisa berangkat, Red),” tambahnya.
Dalam hal ini, Pujo menegaskan bahwa tugas Damkar berbeda dengan OPD yang lain. Sehingga ia akan melakukan konfirmasi ulang ke TAPD untuk mempertahankan operasional Damkar.
“Jadi istilahnya kita minta diskon. Ini (perjalanan dinas luar kota) boleh (dipotong), dan ini (Damkar) tidak (boleh dipotong), Kalau diperkenankan,” tambahnya.
Disisi lain, ia mengungkapkan operasional Satpol PP terkait penegakan perda akan segera ditata ulang terhadap segala kegiatan yang akan dilakukan.
“Mungkin nanti kita rapikan penugasan anggota. Jadi penugasan kita kurangi setengah. Semisal kemarin menugaskan 8 orang nanti akan hanya menugaskan 3 hingga 4 orang. Namun tidak mengurangi pelayanan,” tuturnya.
Pujo mengungkap setiap kejadian tidak semuanya membutuhkan banyak personil Satpol PP maupun Linmas. Urgensi penugasan juga akan dipetakan kembali.
“Penataan lebih ke dalam (internal). Kita akan berusaha semaksimal mungkin terhadap inpres itu,” tambahnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)