PATI, Beritajateng.id – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Sukarno, berharap harga gabah saat ini memihak kepada para petani. Hal ini karena sebagian wilayah sudah masuk musim panen raya.
Menurutnya, tingginya harga beras di pasaran harus dinikmati oleh para petani dengan harga gabah yang tinggi pula.
Sukarno tidak ingin harga gabah justru berbanding terbalik dengan harga beras di pasaran.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk bisa memantau tata niaga kebutuhan pokok, agar tidak ada permainan harga yang dilakukan para tengkulak.
Hal ini bertujuan untuk menjaga harga gabah pascapanen agar tetap stabil.
“Tata niaga kebutuhan pokok harus dipantau terus, sehingga tidak ada permainan dari tengkulak,” harap Sukarno.
Anggota Komisi B ini menilai bahwa, harga gabah yang stabil bisa menjadi imbalan yang pantas atas jerih payah para petani.
Terkait harga beras yang tinggi, Sukarno menilai bahwa hal itu masih wajar. Mengingat, gagal panen terjadi di beberapa wilayah akibat sawah terendam banjir.
“Hukum pasar tetap berlaku sehingga rantai pasok kebutuhan masyarakat harus berimbang dengan kebutuhan masyarakat, dengan harapan kenaikan harga kebutuhan masyarakat masih wajar,” imbuhnya.
Sementara itu salah seorang petani, Jayus mengaku bahwa harga gabah saat ini cukup bagus.
Jayus mengatakan bahwa harga gabah berada pada angka Rp6.500 per kilogram.
Dirinya berharap, harga ini akan terus stabil mengingat jerih payah petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kemarin baru saja panen harganya lumayan. Semoga saja stabil biar petani dihargai,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)