KENDAL, Beritajateng.id – Kondisi gedung sekolah yang memprihatinkan membuat para siswa SD Negeri 2 Sumur di Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menghadapi tantangan besar dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan pantauan wartawan, atap ruang kelas roboh dan diketahui telah terjadi sejak enam bulan lalu. Kondisi ini diperparah dengan struktur tanah yang labil dan menyebabkan beberapa dinding retak serta lantai keramik bergeser.
Kerusakan bangunan ini membuat siswa terpaksa belajar di mushola, perpustakaan, bahkan di rumah warga yang berjarak sekitar 100 meter dari sekolah.
Kepala SD Negeri 2 Sumur, Baedowi menyatakan bahwa sebelum roboh, pihak sekolah telah melakukan upaya dengan cara menyangga atap dengan kayu. Namun karena hujan deras, kayu penyangga tidak mampu menahan beban sehingga atap tersebut roboh.
“Untungnya tidak ada korban. Kami sudah mengantisipasi dengan memindahkan meja dan kursi keluar dari kelas sebelum kejadian,” ujar Baedowi, Jumat, 16 Mei 2025.
Ruang kelas yang roboh, kata dia, meliputi kelas 1, 2, dan 3. Untuk sementara, saat ini kegiatan belajar mengajar dialihkan ke ruang perpustakaan, mushola, dan rumah warga.
Sementara itu, Guru Pendidikan Agama Islam, Dina Rahmah mengatakan bahwa mengajar di tempat terpisah membuat aktivitas belajar menjadi kurang efektif.
“Kami harus bolak-balik dari sekolah ke rumah warga. Harapannya sekolah ini segera dibangun kembali,” ujarnya.
Salah seorang siswa kelas 1, Alisa, mengaku tidak nyaman belajar di rumah warga karena ruangannya sempit.
“Tidak enak belajar di sini, sempit. Saya ingin sekolahnya cepat dibangun supaya bisa kembali belajar di kelas,” ungkapnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, pihaknya sudah menganggarkan dana untuk rehabilitasi tiga ruang kelas tersebut.
“Sudah kita anggarkan dana sebesar Rp 600 juta dari perubahan anggaran tahun ini untuk merehab tiga ruang kelas tersebut. Pembangunan direncanakan dimulai sekitar bulan Juli,” ujarnya.
Ia berharap, pembangunan bisa segera dimulai lebih cepat pada bulan Juni mendatang.
“Proses rehabilitasi akan segera dilakukan, dan berharap pembangunan bisa dimulai lebih cepat pada bulan Juni mendatang,” pungkasnya.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Utia Lil