Beroperasi 15 Tahun, TPA Blondo Bawen Semarang Overload

Kondisi TPA Blondo di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang tampak sudah penuh. (Hesty Imaniar/Beritajateng.id)

KABUPATEN SEMARANG, Beritajateng.id  – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang diketahui sudah overload karena beroperasi 15 tahun. Padahal TPA Blondo didesain menerima sampah hanya untuk 10 tahun.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Heru Purwantoro menjelaskan TPA ini sudah overload sejak 2019. Terhitung sejak pertama dibangun tahun 2009 lalu, TPA Blondo ini  sudah beroperasi selama 15 tahun.

“Dan seharusnya tidak digunakan lagi sejak tahun 2019 lalu,” ungkapnya, Minggu, 21 Juli 2024.

TPA Blondo ini setiap harinya bisa menerima kurang lebih 200 ton kiriman sampah dari Kabupaten Semarang

“Yang artinya per warga di Kabupaten Semarang setidaknya menyumbangkan 500 gram atau setengah kilogram untuk setiap harinya,” lanjutnya.

Heru mengakui angka tersebut memang cukup besar. Mengingat daya tampung TPA Blondo yang saat ini sudah overload.

“Dan kita ini memakai zona satu, karena di TPA Blondo ini ada dua zona. Di mana zona dua sudah kita tutup karena sudah penuh sampah sejak tahun 2017 lalu. Untuk itu, saat ini kita menggunakan zona satu yang sampai saat ini masih difungsikan menjadi TPA di Kabupaten Semarang,” katanya.

Heru juga menerangkan jika jumlah 200 ton timbunan sampah setiap harinya itu diambil dari 161 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) se Kabupaten Semarang.

Sejauh ini Pemkab Semarang sudah menggencarkan TPS Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) di desa-desa di Kabupaten Semarang untuk menekan volume sampah yang masuk di TPA Blondo.

Selain itu, Pemkab Semarang tengah mempersiapkan lahan pengganti dari TPA Blondo. Lahan itu rencananya di wilayah Wiru, Nyemoh, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.

“Dan lahan di Wiru, Nyemoh, Bringin ini merupakan lahan milik Kementerian Perhutanan. Sehingga Pemkab Semarang ini harus membuat kajian dan dokumen lingkungan yang membutuhkan proses waktu yang cukup lama,” imbuh dia.

Kontur tanah yang labil di wilayah Wiru juga menjadi salah satu kendala. “Tanahnya memiliki kontur yang bergerak atau labil. Maka dari itu persiapan lahan untuk pengganti TPA Blondo ini masih diperlukan kajian terlebih dahulu. Bisa di Wiru, atau tetap di Blondo tapi memperluas area lahan yang sekarang sudah ada. Nanti masih menunggu keputusan dari Bupati Semarang,” tukasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Beritajateng.id)

Exit mobile version