KENDAL, Beritajateng.id – Sepanjang awal 2025, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal melonjak hingga mencapai puluhan kasus. Dari 28 kasus DBD yang ditemukan, dua diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kendal, Agustinus Bambang Setyawan mengatakan bahwa Januari dan Februari merupakan puncak dari kasus DBD.
“Dari dua korban DBD yang meninggal dunia adalah warga Desa Tejorejo, Kecamatan Ringinarum dan warga Desa Pandes, Kecamatan Cepiring,” ujarnya.
Sementara itu, kasus yang didominasi oleh anak-anak itu kini sepuluh diantaranya masih dirawat di RSUD dr H Soewondo Kendal. Sedangkan, sisanya di rawat di berbagai rumah sakit di Kendal.
Agustinus mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menggalakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk selama ini..
“Bahkan belum lama ini gerakan PSN juga dilakukan di wilayah Boja Kendal, yang mana tahun lalu termasuk kasus DBD tertinggi. Ada yang namanya gerakan juru pemantau jentik atau jumantik, juga memberikan bubuk abate ke rumah rumah,” tambahnya.
Selain itu, Agustinus mengatakan bahwa pihaknya bersinergi dengan berbagai instansi pendidikan untuk gerakan Siswa Mencari Jentik.
“Sehingga penyebaran nyamuk aedes aegypti bisa berkurang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)