DEMAK, Beritajateng.id – Dua tanggul sungai di Demak jebol akibat debit air yang naik drastis. Kedua tanggul sungai itu yakni tanggul Sungai Cabean di Karangawen dan tanggul Sungai Tuntang di wilayah Kebonagung, Kabupaten Demak.
“Titik jebolan di Sungai Cabean wilayah Singopadu Karangawen kurang lebih sepanjang 20-30 meter, sementara di wilayah Kebonagung kurang lebih 15 meter,” kata Plt Kepala BPBD Demak, Haris Wahyudi Ridwan, saat memberikan update kebencanaan pada Selasa, 21 Januari 2025 pukul 11.00 WIB.
Jebolnya tanggul tersebut, kata Haris, disebabkan debit air di kedua sungai meluap hingga tanggul tidak kuat menahan derasnya air. Hal itu membuat tanggul jebol dan membanjiri Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur dan Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung.
Akibat bencana tersebut, Haris mengatakan bahwa sekitar 700 rumah warga terdampak dengan ketinggian 20-120 cm.
“Ada sekitar 500 KK atau 2.000 jiwa terdampak dan mengungsi ke Gedung BLK atau di belakang kantor desa setempat. Selain rumah, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum di desa setempat,” katanya.
Tak hanya itu, Haris mengungkap bahwa banjir meluas hingga ke wilayah Desa Bogosari, Kecamatan Guntur dengan ketinggian kurang lebih 100 cm. Hal ini menyebabkan 306 rumah warga atau 1.420 jiwa terdampak.
“Jumlah pengungsi dari Desa Bogosari sekitar 400 warga,” ujarnya.
Sementara, dampak jebolnya tanggul Sungai Tuntang di wilayah Kebonagung masih dalam proses pendataan lantaran limpasan air masih mengalir ke irigasi sampai saat ini.
Haris menuturkan bahwa tim relawan saat ini fokus melakukan upaya penyelamatan dan melakukan evakuasi korban bencana tersebut. Ia menekankan agar seluruh pihak serius dan disiplin dalam penanganan darurat banjir.
“Kami utamakan penyelamatan nyawa korban banjir mulai dari evakuasi, menyediakan lokasi pengungsian, pengadaan dapur umum, sanitasi dan kebutuhan primer yang lain,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Burhanudin Aslam – Beritajateng.id)