UNGARAN, Beritajateng.id – Kecelakaan karambol kerap terjadi di traffic light simpang Exit Tol Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Terbaru, kecelakaan beruntun melibatkan beberapa kendaraan terjadi pada Jumat, 5 Juli 2024, sekitar pukul 10.30 WIB.
Terlihat dari video yang beredar, mobil Honda Calya warna merah dengan kondisi ringsek berada di dekat lampu lalu lintas. Sementara, satu motor tampak rusak parah dan berada di kolong mobil Calya.
Kecelakaan itu diduga bermula dari kendaraan yang mengalami rem blong dari arah Kabupaten Semarang menuju Kota Salatiga, sehingga menabrak sejumlah kendaraan yang berada di lampu merah simpang Exit Tol Bawen.
Atas peristiwa kecelakaan yang sering terjadi tersebut, Dishub Kabupaten Semarang tengah mempercepat upaya perubahan lalu lintas dan struktur di sekitar Bawen sampai dengan Exit Tol Bawen itu.
“Kami prihatin tentunya dengan terjadinya lagi kecelakaan di turunan Exit Tol Bawen ini, karena sebenarnya hampir setiap hari petugas kami selalu melakukan sosialisasi dan upaya-upaya pencegahan terjadinya kecelakaan karambol di turunan Exit Tol Bawen ini,” kata Kepala Dishub Kabupaten Semarang, Tri Martono, pada Jumat, 5 Juli 2024.
Beberapa upaya untuk menghindari kecelakaan beruntun yang kerap terjadi di simpang Exit Tol Bawen ini, disebutkan Tri Martono sudah dilakukan, dengan salah satunya memasang rambu-rambu lalu lintas peringatan di sepanjang jalan di Bawen menuju turunan Exit Tol Bawen tersebut.
“Sudah kami pasangi rambu-rambu lalu lintas sebagai penanda sekaligus ingatan untuk mengurangi kecepatan setelah melewati tanjakan usai Apacinti. Karena kontur tanah dari Apacinti sampai ke Exit Tol Bawen ini ada tanjakan dulu, baru setelahnya turunan sampai di traffic light Exit Tol Bawen,” imbuh dia.
Diakuinya, kondisi kontur jalan yang menanjak kemudian turunan sampai di traffic light Exit Tol Bawen inilah yang kerap menyebabkan terjadinya kecelakaan, selain faktor utama lainnya adalah pentingnya kondisi kelaikan atau kendaraan yang harus prima.
Untuk itu, Dishub Kabupaten Semarang tengah mengebut berbagai upaya dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti diantaranya adalah Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan.
“Untuk sementara ini kami tengah berupaya membuat sistem pemberhentian di sekitar ABC atau tepatnya di sebelum turunan Exit Tol Bawen itu. Namun memang belum terealisasi saat ini karena harus ada koordinasi dengan pihak lainnya,” katanya.
Sementara itu, untuk jangka panjang pencegahan terjadinya kecelakaan beruntun di simpang Exit Tol Bawen ini, Dishub bekerjasama dengan Trans Marga Jateng (TMJ) pihak jalan tol selain membuat fly over di Exit Tol Bawen, maka Dishub akan berupaya menghilangkan traffic light di persimpangan Exit Tol Bawen itu.
Selain itu, jelas Tri Martono upaya lainnya adalah meratakan kontur tanah dari Apacinti sampai ke simpang Exit Tol Bawen, sehingga nantinya tidak ada tanjakan dan turunan di sepanjang jalan menuju ke arah simpang Exit Tol Bawen.
“Oleh sebab itu kontur tanahnya diratakan, dan segera dilakukan di Bawen untuk jangka panjangnya,” ungkapnya.
Meski demikian, Kepala Dishub Kabupaten Semarang berharap, dengan kerap terjadinya kecelakaan yang kebanyakan disebabkan karena rem blong pada kendaraan ini, pengusaha juga bisa betul-betul memperhatikan kelaikan kendaraan.
“Termasuk kendaraan-kendaraan pengangkut barang yang over dimension (ODOL) ini juga harus diperhatikan,” pungkasnya.
Dan terkait peristiwa kecelakaan karambol hari ini, pihak Dishub Kabupaten Semarang akan melakukan investigasi lebih lanjut kepada kendaraan yang diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di simpang Exit Tol Bawen tersebut dengan menurunkan petugas investigasi. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Beritajateng.id)