KAB.SEMARANG, Beritajateng.id – Warga di Dusun Duren, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dikejutkan oleh penemuan jenazah seorang laki-laki dalam kondisi tertelungkup di selokan pada Senin, 16 September 2024.
Jenazah tersebut ditemukan pertama kali oleh Sarni (63) yang merupakan warga Dusun Mejing, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Berdasarkan keterangan Sarni, saat ditemukan jenazah sudah dalam kondisi terbujur kaku di selokan.
“Saksi ini saat hendak pergi membuka warung kelontong miliknya itu, melihat jenazah laki-laki di dalam selokan yang mengenakan pakaian batik dan celana panjang berwarna coklat, karena kaget, saksi pun langsung meminta pertolongan ke pengguna jalan lainnya yang melintas di sekitar lokasi penemuan jenazah tersebut,” kata Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto melalui Kapolsek Bandungan, Iptu Andy Taufan pada Senin sore, 16 September 2024.
Iptu Andy menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, jenazah merupakan salah seorang warga di desa tersebut berinisial DS (38).
“Setelah kami periksa sejumlah saksi-saksi, bahwa korban ini bernama DS yang merupakan warga di Desa Duren, Kecamatan Bandungan. Ini dikuatkan dengan keterangan saksi lainnya, yaitu Afet (54) yang mengenali korban karena mereka tetangga di dusun yang sama,” bebernya.
Iptu Andy menerangkan bahwa berdasarkan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau benda tumpul lainnya pada korban.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang kami temukan di tubuh korban, ditambah lagi dengan keterangan dari pihak keluarga, bahwa korban ini menderita sakit kejang (epilepsi),” terang Kapolsek Bandungan.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Iptu Andy menegaskan bahwa kematian korban disebabkan oleh penyakit yang diduga kambuh saat korban berjalan di pinggir parit.
“Sudah di konfirmasi pihak keluarga, jika korban ini memiliki penyakit yang kerap kambuh, ditambah dari hasil pemeriksaan Tim Inafis, jika tidak ada tanda kekerasan ditemukan. Sehingga, kuat dugaan kami bahwa korban meninggal dunia ini disebabkan penyakitnya yang kambuh saat ia berjalan di pinggir parit/selokan dimana jenazahnya ditemukan oleh saksi,” katanya.
Iptu Andy juga menjelaskan bahwa saat ini jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Atas permintaan keluarga yang diwakilkan oleh adik kandung korban, pihak keluarga menerima kejadian dan menolak dilakukannya autopsi pada korban. Dan pihak Polres Semarang pun menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk dimakamkan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Beritajateng.id)