KENDAL, Beritajateng.id – Musim panen tembakau tahun 2024 di Kendal membawa kabar baik bagi para petani. Pasalnya harga tembakau rajang kering mencapai Rp 60 ribu per kilogram.
Salah seorang petani tembakau, Suroto menyebut kualitas daun tembakau tahun ini cukup bagus, berkat cuaca kemarau yang minim hujan, sehingga tanaman terhindar dari serangan hama.
“Dengan begitu, tidak ada hama yang merusak tanaman tembakau,” ujar Suroto.
Suroto yang telah mulai memanen tembakaunya sejak awal Agustus lalu, mengungkapkan bahwa harga tembakau di Kendal tahun ini masih sebanding dengan harga tahun 2023.
Menurunnya, harga tembakau bervariasi tergantung pada petikan daun. mulai dari Rp 43 ribu hingga paling mahal mencapai Rp 60 ribu.
“Harga tembakau bervariasi. Untuk petikan paling bawah Rp 43 ribu per kilogram, untuk petikan kedua Rp 47 ribu per kilogram, dan petikan ketiga Rp 55 ribu per kilogram. Kemudian untuk petikan di atasnya, harga mencapai Rp 58 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram,” jelas Suroto.
Selain daun tembakau yang dipetik langsung, daun tembakau kering yang jatuh ke tanah, atau yang dikenal oleh warga Kendal sebagai “dendeng,” juga laku dijual.
Mariati seorang warga Kendal yang biasa memungut daun tembakau kering dengan izin dari pemiliknya, mengatakan bahwa ia bisa mengumpulkan hingga tiga hingga empat kilogram tembakau dendeng.
“Saya bisa mendapatkan tiga hingga empat kilogram tembakau dendeng. Tentunya harus minta izin terlebih dulu kepada pemiliknya untuk mengambil tembakau kering itu. Kemudian saya jual, dan harga tembakau dendeng laku Rp 21 ribu per kilogram,” ungkap Mariati. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)