KENDAL, Beritajateng.id – Petani tembakau di Kabupaten Kendal mengeluhkan harga tembakau yang turun drastis hingga 40 persen pada musim panen tahun ini.
Menurut petani asal Desa Ngampel, Kecamatan Ngampel, Kasani, penurunan terjadi karena kualitas tembakau menurun akibat cuaca yang tidak menentu.
“Banyak tembakau yang sudah dijemur terkena air hujan sehingga berubah warna menjadi hitam dan tidak laku di pasaran,” ujarnya, Selasa, 26 Agustus 2025.
Selain itu, ia mengungkap permintaan tembakau turun karena beberapa perusahaan atau pabrik rokok belum menerima pasokan tembakau dari Kendal.
“Sehingga, permintaan tembakau menurun,” tambahnya.
Sementara itu, petani di Desa Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kasidi mengungkap harga tembakau rusak sekitar Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan, tembakau kering yang masih dianggap bagus dihargai Rp42 ribu hingga Rp43 ribu per kilogram.
“Jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang bisa mencapai Rp75 ribu per kilogram,” ujarnya.
Ia berharap, harga tembakau bisa kembali stabil seperti tahun sebelumnya. Meskipun, mereka pesimis karena kualitas tembakau sudah menurun akibat cuaca yang tidak menentu.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil