Indonesia Peringkat 3 Perekonomian Syariah, Nana Sudjana: Jateng Terus Bertumbuh

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat menyampaikan sambutannya di acara seminar nasional di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (11/9). (Rizky Syahrul Al-Fath/Beritajateng.id)

SEMARANG, Beritajateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus berupaya menumbuhkembangkan perekonomian syariah. Salah satu upaya tersebut dengan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). 

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengatakan bahwa terkait dengan perekonomian dan keuangan syariah di Indonesia saat ini menempati peringkat ke 3 di bawah Malaysia dan Arab Saudi.


Hal tersebut disampaikan Nana saat mendampingi wakil presiden Ma’ruf Amin dalam acara seminar nasional dengan tema “Perekonomian dan Keuangan Syariah di Era Pemerintahan yang Baru” di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu 11 September 2024.

“Jadi artinya bahwa pertumbuhan perekonomian syariah di Indonesia ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dan terus berkembang,” ujarnya

Nana mewakili Pemprov Jateng, mengatakan bahwa masalah perekonomian dan keuangan syariah di Jateng terus tumbuh. Bahkan, di beberapa kabupaten/kota telah mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.


“Nah beberapa yang diterapkan antara lain meningkatkan UMKM, produksi-produksi yang aman, halal, dan sehat jadi sudah di kembangkan di beberapa wilayah dan Alhamdulillah akan terus kami tingkatkan bersama-sama dengan akademisi dari para universitas, Bank Indonesia (BI), dan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta para pengusaha yang ada di Jateng,” ungkapnya.

Pihaknya berharap peningkatan UMKM di Jawa Tengah dapat mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran. Nana menambahkan, Baznas Jateng mempunyai peran besar dalam mengembangkan ekonomi syariah lewat pemanfaatan dana wakaf dan infaq untuk pengembangan UMKM halal. 

Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin mengemukakan, meskipun berada ditengah ketidakpastian ekonomi global, ekonomi dan keuangan syariah nasional terbukti mampu tetap tumbuh dan mendukung ketahanan ekonomi nasional. 

Berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun. Pada 2023, Indonesia berada di peringkat ke-3 besar dunia setelah Malaysia dan Arab Saudi. Posisi tersebut naik satu peringkat dari posisi tahun sebelumnya. 

Capaian tersebut menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman,  berkontribusi pada perekonomian nasional, berpotensi besar di pasar global, serta mampu menjadi arus baru dalam perekonomian Indonesia.

“Ke depan, ekonomi dan keuangan syariah harus mampu bertransformasi lebih baik, agar mampu mengakselerasi kesejahteraan ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan,” tuturnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)

Exit mobile version