Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Salatiga Naik, Pemkot Bentuk UPTD PPA

Template 15 1

Plt Kepala DP3APPKB Kota Salatiga, Yulia Kristiyani. (Dok. Prokompim Setda Salatiga)

SALATIGA, Beritajateng.id – Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Salatiga meningkat tajam. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3APPKB) Salatiga mencatat ada 66 kasus sepanjang 2024.

Sementara, pada Januari–Juli 2025 sudah terjadi 54 kasus. Puluhan kasus itu terdiri dari 34 kasus pada anak dan 20 kasus pada perempuan. Atas dasar itu, Pemkot Salatiga membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA).

Plt Kepala DP3APPKB Kota Salatiga Yulia Kristiyani mengungkapkan kondisi ini menjadi alarm serius bagi pemerintah dan semua pihak.

“Karena itu, kami menggelar forum untuk sarana koordinasi dan sinergi dalam melindungi perempuan dan anak dari kekerasan, penindasan, maupun diskriminasi,” katanya, Rabu, 13 Agustus 2025.

Menurutnya, UPTD PPA akan menjadi garda terdepan penanganan kasus, sesuai amanat Permen PPPA Nomor 4 Tahun 2018.

“Kami segera menyusun kebijakan daerah agar layanan perlindungan lebih responsif dan efektif,” tambahnya.

Ia berharap, pembentukan UPTD PPA di Salatiga mendapat dukungan luas. Sehingga upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil

Exit mobile version