Masa Recovery, DPRD Pati Noto Subiyanto Ingin Seniman Pentas Kembali

Pentas Seni Dangdut di Tambakromo, Pati pada tahun 2019. (ARF/Beritajateng.id)

Pentas Seni Dangdut di Tambakromo, Pati pada tahun 2019. (ARF/Beritajateng.id)

PATI, Beritajateng.id – Dampak signifikan pandemi Covid-19 telah dirasakan oleh para seniman di Kabupaten Pati. Pasalnya, hampir selama kurang lebih dua tahun, pentas seni budaya di Pati benar-benar dihentikan. Namun, usai Hari Raya Idul Fitri, para seniman diperbolehkan untuk tampil kembali.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Pati, Haryanto usai acara Rapat Koordinasi (Rakor) Penentuan Kebijakan Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Ruang Joyokusumo, Kamis (14/4).

Baca Juga

DPRD Pati Noto Subiyanto Soroti Peran Perusahaan terhadap Olahraga Bumi Mina Tani

Anggota DPRD Pati, Noto Subiyanto mengaku, mendukung diizinkannya pergelaran seni budaya di Pati tersebut. Pihaknya menuturkan, kota-kota tetangga Pati seperti Rembang, Blora dan Jepara sudah mengantongi izin pergelaran pentas seni.

Anggota Komisi D DPRD Pati dari Fraksi PDI-P, Noto Subiyanto. (ARF/Beritajateng.id)

“Biarkan para pelaku seni ini pentas, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Soalnya di wilayah lain sudah ada izin pentas. Saya pun heran kenapa di Pati masih belum diizinkan. Para seniman malah ke luar kota untuk pentas,” bebernya.

Politisi dari fraksi PDI-P ini pun merasa prihatin dengan para seniman Pati yang kehilangan mata pencahariannya di masa pandemi Covid-19. Dalam masa recovery ini, diharapkan seniman Pati mulai bisa menggelar pergelaran seni budaya lagi.

“Setidaknya rakyat ini adalah anaknya (pemerintah). Kalau mereka mengeluh ya didengarkan, supaya mereka bisa sedikit tenang,” pungkasnya. (Lingkar Media Network | Beritajateng.id)

Exit mobile version