SALATIGA, Beritajateng.id – Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin menekankan pentingnya efisiensi pada jumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program makan bergizi gratis (MBG) di wilayah setempat.
Menurutnya, jumlah dapur SPPG yang berdiri di Salatiga harus dihitung dengan cermat agar seimbang dengan kebutuhan penerima manfaat. Ia menilai 21 dapur yang sudah ada cukup untuk melayani 57.000 penerima MBG.
“Penerima manfaat dengan dapur sejumlah itu berarti tidak sampai 2.000, sedangkan paling tidak kita harus melayani 3.000. Belum lagi dapur milik Pemkot dapat grade A yang melayani 4.000 penerima manfaat sehingga tidak mungkin jika beroperasi hanya menyediakan 2.000 saja,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Sabtu, 20 September 2025.
Dengan hal itu, Nina meminta jumlah SPPG yang beroperasi ditinjau ulang agar benar-benar sesuai kebutuhan. Ia juga menegaskan Pemkot Salatiga terbuka untuk melibatkan berbagai pihak, namun dengan perhitungan yang tepat.
“Arahan dari Wali Kota, setiap institusi berhak mendapatkan satu slot SPPG. Dari data sementara, jumlah penerima di Salatiga sekitar 57.000-an sehingga dengan 21 SPPG itu sudah sangat cukup. Kalaupun nanti ada tambahan dari ibu hamil dan balita, kenaikannya tidak sampai 2.000-an,” pungkasnya.
Sementara itu, saat rapat koordinasi bersama dinas terkait, serta penyelenggara SPPG di Ruang Kerja Wakil Wali Kota pada Jumat, 19 September 2025, pengurus MBG dari Polres Salatiga, Meisal Prariadena membenarkan adanya tambahan enam SPPG yang bersumber dari Polda Jawa Tengah dan Polres Salatiga. Tambahan tersebut sempat tertunda pelaksanaannya lantaran faktor keamanan.
“Jadi ada satu SPPG dari Polda Jawa Tengah dan lima yang kami kelola. Kami mendapatkan slot di akhir Agustus, namun karena situasi keamanan sempat tertunda. Kemarin ada perintah langsung dari Kapolda Jateng untuk dilanjutkan, maka kami sekalian berkoordinasi di sini dan akan ikut arahan dari Pemkot mengenai administrasi selanjutnya,” jelas Meisal.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia