Pabrik Gula di Sulang Rembang Siap Beroperasi, Investasi Sudah Tembus Rp 1,7 Triliun

PELUANG DONGKRAK EKONOMI: Bupati Rembang Abdul Hafidz (kiri) dalam acara silaturahmi petani tebu di Kabupaten Rembang pada Senin, 12 Agustus 2024. (Dok. Kominfo Rembang/Beritajateng.id)

REMBANG, Beritajateng.id – Pabrik gula baru di Jalan Rembang-Blora, Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang siap beroperasi. Hal ini ditandai dengan temu petani tebu yang dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Senin, 12 Agustus 2024.

Direktur Utama PT. Wadah Karya Rembang Lie Kamadjaya mengatakan dipilihnya Kabupaten Rembang untuk didirikan pabrik gula karena wilayah Kabupaten Rembang banyak menghasilkan komoditas tanaman tebu.

“Dulu Almarhum Mbah Moen (KH. Maimoen Zubair) bilang di sini namanya Rembang. Tradisinya tanam tebu sudah keahliannya masyarakat Rembang,” ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa pabrik gula yang beroperasional di Kecamatan Sulang itu akan menyerap tanaman tebu dari Kabupaten Rembang dan sekitarnya.

Bupati Rembang Abdul Hafidz yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa mayoritas petani di Rembang sudah menanam tebu. Bahkan dari total lahan pertanian seluas 34 ribu hektare, sekitar 8.900 hektare di antaranya sudah ditanami tebu sejak lama.

“Dinamikanya ini ada perubahan-perubahan tetapi petani tebu kita tetap masih bilang ‘rugi ya tak lakoni pancen iku penggaweanku’ (meskipun rugi tetap saya jalani karena itu sudah pekerjaanku, red) mungkin seperti itu,” jelasnya.

Bupati Rembang Abdul Hafidz bersyukur dengan adanya investasi pabrik gula di Rembang yang mencapai Rp 1,7 triliun dan berharap pabrik ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu di wilayahnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan bahwa pihaknya akan fokus mengembangkan perkebunan tebu ke depannya.

“Jadi kami akan fokus untuk pengembangan perkebunan tebu, dari sini siapa tahu bisa kita kembangkan,” tutur Haedar.

Sementara, Mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menerangkan apabila ingin menanam tebu hasilnya baik maka ketika membuat pematang (galengan) harus membujur dari utara ke selatan, jangan membujur timur ke barat. Kemudian gulma dicabut, rumput yang kering harus dibersihkan, parit yang mengelilingi tebu dibuat dengan kedalaman seukuran siku kaki, dan harus dipupuk.

Bibit Waluyo menegaskan apabila aturan itu dipenuhi maka tebu akan penuh dengan gula bahkan panjang mencapai empat meter karena mendapat asupan sinar matahari secara utuh. (Lingkar Network | Vicky Rio – Beritajateng.id)

Exit mobile version