PATI, Beritajateng.id – Wilayah Kabupaten Pati diguyur hujan selama tiga hari berturut-turut. Meski begitu, Pati dipastikan masih aman dari bencana banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan bahwa hujan yang mengguyur Pati beberapa hari ini memang menyebabkan debit air di Sungai Silugonggo tinggi. Namun, ketinggian air itu tidak sampai meluap ke daratan.
“Belum ada, Mas. Karena Silugonggo masih aman meski tinggi muka air bertambah,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya pada Kamis, 30 Januari 2025.
Ia mengungkap bahwa banjir yang sempat terjadi di Desa Angkatan Lor, Tambakromo akibat tanggul sungai jebol kini tidak ada lagi.
“Dan banjir bandang yang sering terjadi akibat jebolnya tanggul sungai tidak ada,” ungkap dia.
Meski begitu, hujan yang terus turun membuat genangan air di beberapa titik, misalnya di Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Pati. Di daerah tersebut 10 rumah warga tergenang air dengan ketinggian 10-15 centimeter pada Rabu malam, 30 Januari 2025. Selain itu, jalan penghubung Dukuh Randu – Desa Sarirejo tergenang air sepanjang 500 meter.
Salah satu warga, Indun, mengatakan bahwa air yang menggenangi rumahnya bukan pertama kalinya. Menurutnya, setiap hujan deras, wilayahnya selalu terdampak luapan sungai.
“Ini sudah berkali-kali, memang seperti ini setiap kali hujan deras. Sampai masuk rumah, ya segini ini,” ujarnya saat ditemui.
Hal yang sama diungkap Yusuf, warga lainnya. Ia menyebut bahwa genangan banjir itu biasanya terjadi setelah hujan terus menerus.
“Tentu saja terganggu, ya, kalau mau kerja atau ke mana-mana karena terhambat banjir,” keluhnya.
Sebagai informasi, banjir yang menggenangi Desa Kutoharjo saat ini sudah surut. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)