PEKALONGAN, Beritajateng.id – Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid mengungkap kerugian akibat kebakaran kompleks Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan saat kerusuhan demo beberapa hari lalu, ditaksir mencapai Rp100 miliar.
Kebakaran pada kompleks Pemkot Pekalongan itu melanda gedung DPRD dan Sekretariat Daerah Kota Pekalongan.
“Kalau perkiraan kita, kurang lebih sekitar Rp100 miliar. Bisa kurang, bisa lebih. Itu mencakup fisik maupun barang-barang semuanya. Tapi ini masih perkiraan awal, berdasarkan laporan dari masing-masing dinas dan kabag yang sudah masuk,” ungkap Wali Kota Aaf saat meninjau kantor pemkot, Senin, 1 September 2025.
Ia menambahkan, perhitungan resmi masih menunggu hasil audit yang sedang berjalan. Potensi nilai kerugian juga bisa bertambah seiring dengan laporan lanjutan dari organisasi perangkat daerah (OPD).
“Tinggal kita hitung lagi, tapi saya perkirakan kurang lebih Rp100 miliar. Ada potensi bertambah, ya,” ujarnya.
Selain menghitung kerugian, pihaknya juga menghadapi dilema terkait kebutuhan pembangunan gedung baru. Hingga kini, belum diputuskan apakah DPRD akan menempati kompleks tersendiri atau tetap bergabung dengan Pemkot Pekalongan.
Gedung DPRD dan Sekretariat yang berdiri sejak akhir 1980-an atau awal 1990-an itu, kata dia, sebenarnya masih terawat dan kokoh sebelum peristiwa kebakaran terjadi.
Seluruh Area Pemkot Pekalongan Hangus Terbakar Usai Aksi Demo Berakhir Ricuh
Kini, selain menanggung kerugian besar, Pemkot juga harus memikirkan kebutuhan pembangunan baru di tengah keterbatasan anggaran. Wali Kota menegaskan, kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama.
“Ya pasti ada penyesalan dan rasa disayangkan. Tapi kejadian ini sudah terjadi, tidak bisa diulang. Saya hanya minta masyarakat Kota Pekalongan tetap tenang, menjaga diri, dan bersama-sama menjaga kota yang kita cintai ini,” pungkasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia