PEKALONGAN, Beritajateng.id – Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mitra Brayan Resik di Jalan Raya Simbang Wetan, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, resmi beroperasi setelah dilaunching oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama Kemitraan Indonesia, Jumat, 10 Januari 2025. Peresmian ini sekaligus menandai serah terima aset dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam Program Adaptation Fund (AF) Pekalongan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, menjelaskan bahwa kapasitas TPST ini mampu mengolah hingga 10 ton sampah setiap hari. Hal ini karena TPST didukung oleh enam mesin pengolahan canggih, termasuk mesin pencacah, conveyor, incinerator, dan alat daur ulang lainnya.
“Keberadaan TPST ini diharapkan menjadi solusi jangka pendek untuk mengurangi beban sampah di TPA Degayu yang sudah overload dengan kapasitas sampah 130-150 ton per hari,” ungkapnya.
Diketahui, pembangunan TPST merupakan hasil fasilitasi Kemitraan Indonesia melalui Program AF dengan total biaya Rp 3 miliar. Selain TPST, Kemitraan Indonesia memberikan kontribusi signifikan lainnya, seperti pembangunan pemecah gelombang, MCK komunal, pemberdayaan masyarakat melalui urban farming, hingga pelatihan digital marketing bagi pelaku usaha batik.
Direktur Eksekutif Kemitraan Indonesia, Laode M. Syarif, menyampaikan kepuasannya atas keberhasilan program-program yang dijalankan di Kota Pekalongan.
“Pengelolaan sampah di TPST ini tidak hanya membantu pengurangan sampah tetapi juga memberikan nilai ekonomi. Sampah yang dikelola dengan baik bisa menghasilkan cuan,” ujar Laode.
Untuk memastikan kelancaran pengelolaan, ia mengatakan bahwa Kemitraan Indonesia akan mendampingi operasional TPST selama enam bulan, termasuk pemeliharaan mesin.
“Kami berharap keberadaan TPST ini menjadi langkah awal pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambahnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Beritajateng.id)