SEMARANG, Beritajateng.id – Menjelang Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Istana Negara Jakarta, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengirimkan empat pelajar sebagai calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di tingkat nasional.
Keempat pelajar tersebut adalah Glenys Lalita Aksani dari Cilacap, Farah Aulia dari Surakarta, Akmal Faiz Ali Khadafi mewakili Kota Semarang, dan Raditya Ozela Pratama dari Wonosobo.
“Semua tahapan seleksi sudah dilakukan. Dan yang sudah terpilih mewakili Jawa Tengah harapannya di Jakarta juga terpilih menjadi pembawa bendera,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dalam rapat pemantauan akhir seleksi calon Paskibraka Jawa Tengah di Hotel Frontone, Semarang, baru-baru ini.
Ia menyebutkan bahwa para calon Paskibraka juga telah mendapat pendampingan dari psikolog. Menurutnya, mental mereka harus kuat karena mereka akan menjadi perhatian masyarakat dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri.
“Saya optimis kekuatan fisik dan kedisiplinan calon Paskibraka Jateng dalam kondisi baik. Pasalnya, mereka sudah menjalani berbagai pelatihan dan pembinaan dari tim seleksi yang terdiri dari TNI, Polri, psikolog, dan stakeholder terkait,” ungkapnya.
Sumarno menjelaskan bahwa proses seleksi Paskibraka juga bertujuan untuk mendidik generasi muda Jawa Tengah yang memiliki karakter, disiplin, bertanggung jawab, dan cinta tanah air.
Dalam kesempatan tersebut, Sumarno memberikan apresiasi kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), TNI, Polri, Duta Pancasila, tim kesehatan, dan pihak terkait lainnya atas pendampingan yang baik kepada calon Paskibraka.
Menurutnya, sangat penting bagi anggota Paskibraka untuk menerapkan kode kehormatan tersebut secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.
“Kode kehormatan ini kemudian menjadi milik para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, tertanam, menjadi pengikat batin dari setiap orang yang telah mengikrarkannya, menjadi pembeda dengan mereka yang belum pernah menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Dengan kukuhnya kode kehormatan ini, maka tumbuh tanggung jawab dan rasa loyalitas pada Ibu Pertiwi Indonesia sampai akhir hayatnya,” tandasnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)