GROBOGAN, Beritajateng.id – Para pengguna jalan keluhkan sikap para pedagang yang berjualan di event Car Free Day (CFD) di Jalan R. Suprapto Purwodadi, Grobogan. Menurut mereka, para pedagang tersebut berjualan melebihi batas waktu yang telah ditentukan.
Diketahui, Jalan R. Suprapto Purwodadi merupakan akses utama menuju RS Yakkum Purwodadi, Kantor Setda, RSUD Soedjati Purwodadi, dan lainnya. Imbas dari para pedagang yang masih berjualan saat CFD usai, jalan menjadi semakin padat.
“Sebenarnya jadwal CFD (sampai-red) jam berapa to, kok jam 10 lebih masih banyak pedagang,” ujar salah satu pengguna jalan, Sugiyanto, Minggu, 9 Februari 2025.
Padahal, sesuai Perbup Grobogan Nomor 70 Tahun 2018 disebutkan bahwa pelaksanaan CFD yakni pada hari Minggu mulai pukul 06.00-09.00 WIB.
Akibat dari tidak sesuai pada aturan tersebut, kata Sugiyanto, banyak pengguna jalan tidak bisa melintas karena terhalang lapak pedagang dan para pengunjung yang masih memadati jalan.
“Kami tidak bisa lewat, (pedagang) dinasehati malah marah. Kepentingan warga pengguna jalan juga dihargai,” lanjutnya.
Ia berharap para penegak hukum dapat menindak para pedagang yang melanggar aturan.
Berbeda dengan Sugiyanto, Abdul Khamid yang juga pengguna jalan mengusulkan agar durasi CFD ditambah hingga pukul 12.00 WIB.
“Biar pedagange tanek (pedagangnya puas-red). Nek siang kan (kalau siang,-red) sudah agak sepi pengunjungnya. Jadi, pedagang segera ringkes-ringkes (berkemas) pulang,” katanya.
Hal berbeda diungkap oleh pengguna lainnya yakni Satria. Ia mempertanyakan tujuan awal pelaksanaan CFD. Ia membandingkan event tersebut dengan CFD di Jakarta yang bertujuan mengurangi polusi udara.
Menurutnya, meskipun pedagang terbantu akan tetapi CFD di Purwodadi justru meningkatkan polusi udara.
“Lha bawa kendaraan bermotor dari mana-mana. Masuk ke lingkungan Jalan R. Suprapto. Lalu parkir baru ke lokasi CFD,” katanya.
Menurutnya, jika memang tujuan utamanya adalah membantu pedagang maka konsep event tersebut bukan Car Free Day tapi SMC atau Sunday Market Center. Bahkan, ia mengatakan bahwa lebih baik event tersebut dipindah ke sekitar alun-alun yang mempunyai pilihan akses jalan lebih banyak.
“Ini cuma pemikiran saya nggih, mungkin lebih ke asumsi saja,” ujarnya.
Diketahui, konsep CFD ini adalah untuk mengurangi polusi udara dengan meniadakan kendaraan bermotor apapun melintas di jalan dan waktu yang telah ditentukan. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Beritajateng.id)