KENDAL, Beritajateng.id – Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Rrpublik Indonesia (Kementan RI) Yudi Sastro bakal memproses proyek pembangunan bendungan karet di Desa Bangunrejo, Kecamatan Patebon agar tidak lagi terjadi banjir rob.
Hal itu ia sampaikan saat meninjau area persawahan Desa Bangunrejo bersama Wakil Bupati Benny Karnadi, Pj Sekda Kendal Agus Dwi Lestari, jajaran Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, jajaran Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Patebon dan Kendal, pada Jumat, 18 Juli 2025.
“Kedatangan kami ke Patebon ini terkait adanya permasalahan rob. Tadi kita sudah telpon teman-teman direktur yang menangani, InsyaAllah ini kita segera proses dimasukkan dalam sistem Sipuri (Sistem Informasi Program Usulan Irigasi). Nanti kita ajukan ke Kementerian PU, biar nanti ada desk dan segera dikerjakan,” ujar
Diantara usulan penanganan untuk mencegah banjir rob masuk di persawahan Desa Bangunrejo yakni pembuatan bendungan karet, pintu air, maupun saluran irigasi.
“Karena tadi seperti yang disampaikan Pak Wakil Bupati, rob ini masuk pas pasang. Jadi nanti teman-teman mengajukan apa saja, pekerjaannya seperti apa saja, RAB-nya seperti apa, skala pekerjaannya seperti apa nanti masuk kedalam sistem,” bebernya.
Ia mengatakan, setelah pengajuan melalui sistem tersebut maka Kementerian PU akan segera menindaklanjuti pengajuan bendungan karet tersebut sebagai antisipasi air rob masuk di lahan persawahan.
“Makanya kita tadi bilang bolanya ada di pemerintah daerah artinya pusat sudah oke. Tinggal pemda perencanaannya seperti apa. Jadi segera dikerjakan,” tegasnya.
Dalam kunjungannya ini, Yudi Sastro juga memastikan program Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Kendal berjalan dengan lancar.
Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi menyampaikan, ada sekitar 22.996,40 hektar sawah irigasi dan 652,30 hektar sawah tadah hujan di Kabupaten Kendal. Sementara target LTT yakni 43.311 hektar, namun realisasinya masih 18.325 hektar per Juni 2025.
Sementara pada 2020 sampai 2023, kata dia, terjadi penurunan LTT padi yang disebabkan adanya lahan sawah terkena rob, alih komoditas tanaman yang ditanam, hingga curah hujan mundur. Sedangkan pada 2024 terjadi kenaikan LTT karena adanya luas tambah tanam di awal dan akhir tahun 2024.
“Melihat situasi hari ini bahwa ada lahan pertanian sekitar 700 hektar yang tergenang rob. Dan kami berterima kasih hari ini beliau memberi kesempatan kepada kita untuk secepatnya mengajukan proposal untuk mengatasi persoalan sawah yang terkena rob,” ujar Wabup Benny.
Menurutnya, adanya instruksi Presiden Prabowo yang dapat mengintervensi atas kewenangan yang tidak mampu dilakukan pemerintah daerah sangat membantu pembangunan di tingkat bawah.
“Misalnya das Kalibodri harusnya kewenangan provinsi, karena keterbatasan anggaran dan sebagainya kemudian akan ditangani oleh pemerintah pusat,” tambahnya.
Kepala Desa Bangunrejo Subur menyebut, ada sekitar 35 hektar lahan tanam padi di Desa Bangunrejo dan sekitarnya yang terdampak rob. Ia berharap program bendungan karet dapat mengendalikan banjir rob agar tidak menggenangi lahan persawahan petani.
“Kemarin itu petani sampai tanam dua kali tapi panen satu kali karena begitu selesai tanam padi rob datang bersamaan dengan banjir. Sehingga petani harus bertanam lagi dan keluar biaya lagi,” pungkasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil