PATI, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten Pati merevitalisasi Alun-Alun Kembangjoyo Pati dengan membuat jalan tembus dari pertigaan Jalan Kembangjoyo menuju ke Taman Hutan Kalidoro dan Alun-alun.
Perbaikan fasilitas tersebut merupakan langkah mengakomodir kepentingan pedagang kaki lima (PKL) untuk menggeliatkan kembali alun-alun. Sebab, usai pandemi covid-19, Alun-Alun Kembangjoyo menjadi sepi dari pengunjung.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa mengatakan bakal memberikan beragam fasilitas tambahan di Alun-Alun Kembangjoyo. Penambahan tersebut bertujuan memberikan rasa nyaman bagi pengunjung, sehingga alun-alun kembali ramai.
Untuk melakukan hal tersebut, beberapa bangunan kios di tengah taman alun-alun tampak telah dirobohkan pada Senin, 7 Oktober 2024 dan akan dijadikan lapangan.
“Nantinya akan ada penambahan fasilitas seperti jalur lari, spot selfie, dan tempat duduk. Langkah ini diambil untuk menarik minat berkunjung masyarakat,” ujar Hadi.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Bambang Susilo menuturkan banyaknya PKL di Kabupaten Pati seharusnya ditempatkan di lokasi yang representatif untuk sarana berjualan. Pihaknya mengakui penataan tersebut mungkin mengalami kesulitan. Namun, upaya tersebut harus dilakukan untuk menata sekaligus memberikan ruang terbuka bagi masyarakat.
“Ya itu kan ada simpul-simpul PKL terutama yang harus disentralkan menjadi pusat kuliner seperti beberapa kota yang lain. Jadi kita berharap, masyarakat dapat menikmati berkumpul di satu titik yang representatif dan dipandang nyaman,” tegas Bambang.
Bambang menambahkan bahwa perbaikan alun-alun dapat menjadikan pusat kuliner yang tersentral. Berkumpulnya para pedagang di lokasi yang representatif diharapkan dapat menjadi jujugan destinasi wisata kuliner Kabupaten Pati.
“Masyarakat di Kabupaten Pati memiliki karakteristik suka kuliner. Apalagi di Kabupaten Pati banyak sekali kulinernya, kalau tidak ada manajemen dari pemerintah yang baik. Hal ini harus diatur meski tidak mudah, namun di beberapa kota juga berhasil seperti di Kota besar di Solo. Pusat-pusat kuliner kan gitu, masyarakat nanti jujugannya kesitu,” tambah Bambang. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Beritajateng.id)