SALATIGA, Beritajateng.id – Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menyatakan bahwa Salatiga saat ini dihadapkan pada tiga masalah besar yakni stunting dengan angka 5,87 persen, pengangguran sebanyak 4,57 persen, dan kemiskinan yang mencapai 9.000 jiwa dengan 187 diantaranya tergolong miskin ekstrim.
“Penyelesaian permasalahan tersebut menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi ketua RT serta RW untuk disampaikan kepada wali kota atau dinas terkait untuk kemudian secara bertahap akan diselesaikan sesuai dengan urgensi dan ketersediaan anggaran,” kata Yasip saat melaksanakan Kegiatan Sambang Warga di Kelurahan Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo, belum lama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Yasip memaparkan bahwa sebanyak 791 orang tergolong miskin dan tiga diantaranya miskin ekstrim di Kelurahan Kauman Kidul. Sedangkan, stunting di kelurahan tersebut mencapai 23 balita atau 9,05 persen dan pengangguran sebanyak 0.07 persen.
Yasip berharap, RT dan RW memfasilitasi warga agar mendapatkan solusi dari pemerintah melalui dinas terkait.
Mengenai inflasi, Yasip mengimbau kepada RT dan RW agar mengajak warga yang sebagian besar adalah petani dan pekebun untuk melakukan swasembada pangan.
“Kita harus swasembada pangan, kita tanam sendiri, dibeli sendiri dengan harga murah, bibitnya dari pemerintah. Serta melakukan hilirisasi hasil pertanian, yang tadinya hasil pertanian dijual dalam bentuk gabah (padi) bisa diolah terlebih dahulu menjadi beras siap pasar dengan mengemas dalam berbagai kemasan 5kg, 10kg dan 25kg,” kata Yasip.
Dari sektor investasi, Yasip berharap ketua RT dan RW untuk memberikan informasi kepada warga terkait aset dan tanah individu yang dapat ditawarkan kepada investor. Menurutnya, ketua RT dan RW hendaknya memberikan akses dan kemudahan informasi mengenai investor atau usaha yang ingin masuk ke wilayah.
“Bergotong royong untuk bisa menyelesaikan permasalahan secara musyawarah terlebih dahulu, jika terjadi permasalahan dalam pengurusan izin bisa dibantu oleh pemerintah,” ujarnya.
Yasip menyatakan, Kelurahan Kauman Kidul memiliki potensi untuk membuka investasi. Berdasarkan penuturannya, pada 2025 akan segera dibangun exit tol yang mempunyai dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di kelurahan tersebut. Diantaranya, pengembangan wisata Sitalang sebagai ikon Kauman Kidul beserta pasar tradisionalnya.
“Jika Pulutan punya Pasar Tiban, saya harap di Sitalang menjadi pasar tradisional. baik dari kuliner maupun dari hasil bumi,” lanjut Yasip. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)