PEKALONGAN, Beritajateng.id – Sepuluh kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) ditemukan sepanjang awal 2025 di Puskesmas Kajen 2 Pekalongan. Kasus tersebut diketahui tersebar di beberapa desa yaitu Gandarum, Pekiringan Ageng, Pekiringan Alit, Sinangohprendeng, dan Wonorejo.
Hal itu disampaikan oleh petugas program DBD Puskesmas Kajen 2, Isa Khasani, pada Senin, 20 Januari 2025. Ia menjelaskan bahwa penanganan awal dilakukan dengan metode Penyelidikan Epidemiologi (PE).
“Hasil dari PE kami laporkan ke Dinas Kesehatan untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk apakah perlu dilakukan fogging atau tindakan lain,” ujarnya.
Ia menekankan, proses fogging tidak dilakukan berdasarkan permintaan masyarakat, melainkan melalui mekanisme yang telah ditetapkan.
“Keputusan fogging ada di tangan Dinas Kesehatan setelah melalui Penyelidikan Epidemiologi. Jadi, masyarakat diharapkan memahami prosedur ini,” jelasnya.
Sebagai upaya pencegahan, Puskesmas Kajen 2 telah berkoordinasi dengan kader kesehatan setempat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin setiap Jumat pagi. Kegiatan ini diawasi langsung oleh petugas Puskesmas.
Isa mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap DBD yang dapat meningkat pada saat musim hujan seperti sekarang.
“Lakukan PSN di lingkungan masing-masing, konsumsi makanan bergizi, dan jaga kebersihan untuk mencegah virus menyerang tubuh,” tambahnya.
Kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat, terutama di musim hujan, menurut Isa sangat dibutuhkan untuk mencegah lonjakan kasus DBD.
“Semoga masyarakat semakin peduli dan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk. Bersama, kita bisa mencegah penyebaran penyakit ini,” tutup Isa.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan hingga kini belum bisa ditemui untuk memberikan keterangan mengenai kasus tersebut. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Beritajateng.id)