JAKARTA, Beritajateng.id – Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro memprediksi bahwa, aksi saling serang antara Iran dan Israel tidak hanya berdampak pada ekonomi, namun politik global juga semakin memanas.
Ia mengatakan, tanpa upaya serius dari PBB konflik Iran-Israel ini bakal menjadi perang proksi dimana aktor negara di balik kedua belah pihak akan terkonsolidasi.
“Blok Barat yang direpresentasikan oleh Israel bakal terkonsolidasi melawan kekuatan Blok Timur yang direpresentasikan oleh Iran,” kata Simon.
Prediksi ini bukan isapan jempol semata jika merujuk pada pernyataan sikap negara-negara Eropa, Amerika dan Kanada yang lebih berpihak kepada Israel.
Sementara negara-negara Arab dan sejumlah negara lainnya bersikap lebih netral.
“Konsolidasi proksi sedang terjadi. Ini situasi yang membahayakan bagi perdamaian dunia,” ujarnya.
Disamping itu, Simon juga mengingatkan bahwa di dalam negeri secara politik dapat meningkatkan eskalasi perang opini di media sosial.
“Pilkada 2024 bakal menjadi persemaian perang opini ini. Kita harus waspadai situasi ini jangan sampai dijadikan kolam untuk memancing bibit-bibit terorisme di dalam negeri,” paparnya.
Simon berharap kepada pemerintah Indonesia untuk tetap fokus mendorong penyelesaian permasalahan utama, yaitu konflik Israel-Palestina.
“Aktor-aktor utama ini harus dijadikan objek utama dalam penyelesaian konflik oleh Dewan Keamanan PBB. Yang kita butuhkan sekarang adalah bagaimana menciptakan perdamaian global,” tuturnya.
Selain politik, aksi saling serang ini diprediksi bakal berdampak secara ekonomi dalam negeri.
“Serangan ini terjadi di wilayah jalur perdagangan dunia. Jantung ekonomi global pasti akan terganggu,” jelas pria yang akrab dipanggil Simon itu.
Simon menyampaikan analisisnya bahwa, wilayah Terusan Suez jika terganggu maka distribusi komoditas energi dan pangan dunia juga terganggu. Minyak bumi, gandum dan bahan pangan lainnya pasokan globalnya melalui Terusan Suez ini.
“Penguatan nilai dolar terhadap rupiah saat ini, baru indikasi awalnya. Kita siap-siap untuk menghadapi dampak berikutnya, harga minyak naik, sejumlah harga pangan berbasis gandum bakal naik, dan seterusnya. APBN kita harus dipersiapkan secara layak untuk menyesuaikan dengan situasi ini,” terangnya. (Lingkar Network | Hms – Beritajateng.id)