JEPARA, Beritajateng.id – Tahap awal pelaksanaan program makan siang bergizi (MBG) di Kabupaten Jepara direncanakan akan menyasar sekitar 9.000 pelajar.
Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Kodim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi usai rapat finalisasi daftar penerima manfaat dengan Disdikpora, Kemenag, DKK, Disperindag, Dinas Perikanan, dan DKPP Jepara, serta Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), pada Rabu, 15 Januari 2025.
“Saat ini ada 3 dapur, secara ideal satu dapur menghandle 3.000 porsi, tapi ada beberapa dapur yang saat ini diajukan lebih dari 3.000 dan ada juga yang kurang dari 3.000. Ini tergantung bagaimana kemampuan dapur,” katanya.
Dandim mengatakan, sebelum launching kepada anak sekolah, uji coba makanan akan diadakan dengan melibatkan masyarakat sekitar lokasi dapur.
“Kita akan berikan beberapa makanan kepada masyarakat untuk melatih operasional dapur, mulai dari memasak sampai distribusi,” ujarnya.
Dandim menyebut, dalam kelancaran operasional dapur, satu dapur akan diisi oleh 50 petugas, kepala dapur, serta ahli gizi. Para petugas tersebut, kata dia, berasal dari masyarakat Jepara yang sudah profesional dalam menyiapkan dan menyediakan makanan.
“Satu dapur 50 orang, itu selain kepala dapur dan ahli gizi. Minggu depan akan kita undang beberapa ahli gizi untuk kita kenalkan,” terangnya.
Terkait anggaran, Dandim mengatakan untuk sementara menggunakan APBN yang langsung disalurkan kepada mitra dengan nilai per porsi sebesar Rp 10 ribu.
“Kami tidak tahu besaran persisnya berapa karena mekanismenya langsung dari pusat,” jelasnya.
Dalam tahap awal pelaksanaan MBG, Dandim menjelaskan bahwa penerima manfaat akan ditentukan berdasarkan kedekatan jarak sekolah dengan dapur. Disamping itu, pendistribusian makanan akan disesuaikan berdasarkan jam sekolah.
“Sekolah swasta yang sudah memiliki program makan siang tidak akan menjadi prioritas. Kemudian distribusinya akan kita sesuaikan dengan jam sekolah,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Beritajateng.id)