KAB.SEMARANG, Beritajateng.id – Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang akan melaksanakan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai besok, Kamis, 16 Januari 2025.
“Vaksinasi PMK akan dilakukan besok Kamis (16/1) (hari ini, red) yang akan dilakukan oleh Bupati Semarang, secara simbolis ke masyarakat,” ungkap Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh. Edy Sukarno, Rabu, 15 Januari 2025.
Edy menyebut bahwa Kabupaten Semarang telah menerima vaksin PMK dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) sebanyak 6.500 dosis,
“Rencananya besok di daerah Desa Kalisidi di Kecamatan Ungaran Barat, tapi ini pun juga masih menunggu informasi terbaru nanti,” imbuhnya.
Edy menyatakan bahwa total vaksin PMK yang diterima Pemkab Semarang itu akan diserahkan dalam beberapa tahapan.
“Totalnya ada 6.500 dosis vaksin PMK, di bulan Januari ini yang kami terima baru 1.350 dosis, dan sisanya akan diberikan Pemkab Semarang di bulan Februari dan Maret nanti,” sebutnya lagi.
Mengenai kecukupan jumlah vaksin tersebut, Edy menegaskan bahwa jumlah tersebut tidak mencukupi untuk jumlah total hewan ternak di wilayah itu.
“Jelas kurang kalau 6.500 dosis vaksin yang diberikan kepada kami dibandingkan dengan jumlah total populasi hewan ternak di Kabupaten Semarang. Tapi yang perlu digaris bawahi adalah sebagian hewan ternak kita, khususnya sapi ini sudah banyak yang tervaksinasi,” tegas Edy.
Saat ini jumlah total populasi sapi, kata Edy, ada di angka 47 ribu sapi dan 160-an ribu domba. Oleh karena itu, pelaksanaan vaksinasi PMK akan dilakukan bertahap. Ia mengungkap bahwa Pemkab Semarang saat ini mengajukan anggaran APBD untuk pengadaan vaksin PMK.
“Anggaran dari APBD Kabupaten Semarang rencananya kami ambilkan dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk kebutuhan tanggap darurat PMK,” paparnya.
Selain itu, Edy mengimbau agar masyarakat melakukan biosecurity seperti menjaga kebersihan kandang.
“Jadi kami sembari menunggu program vaksinasi ini bisa dilaksanakan serentak, kami juga mendorong masyarakat untuk melakukan Biosecurity, yaitu serangkaian tindakan untuk mencegah penyebaran penyakit pada hewan sekaligus melindungi hewan-hewan ternak kita ini dari ancaman PMK,” jelas dia.
Diketahui, jumlah hewan ternak yang terkena virus ini di Kabupaten Semarang kini bertambah menjadi 175 ekor sapi. Dari jumlah tersebut, 4 sapi dipotong paksa, 1 sapi dijual, 6 sapi mati, dan 41 sapi membaik. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Beritajateng.id)