BLORA, Beritajateng.id – Dua ruang kelas di SMPN 1 Randublatung, Blora, diusulkan untuk dirobohkan karena sudah tidak layak pakai.
Hal ini dikarenakan karena kondisi ruangan yang sebelumnya dipakai oleh siswa kelas XII itu tidak memenuhi standar.
Dari pantauan di lokasi, lantai kelas sudah banyak yang telah mengelupas. Selain itu, tembok serta dindingnya retak hingga atap yang rawan ambrol.
Kepala SMPN 1 Randublatung, Nur Yahya, mengatakan bahwa rencana perobohan gedung itu telah diajukan ke dinas. Dengan pertimbangan bahwa gedung tersebut sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Suratnya sudah kami ajukan beberapa waktu lalu, namun belum direalisasikan,” ucapnya, Jumat, 10 Januari 2025.
Dengan kondisi gedung yang sudah tua, Yahya khawatir ruang kelas itu akan membahayakan siswa ketika dipakai.
“Sementara itu, mereka dua kelas pindahkan ke ruang laboratorium IPA 2 dan laboratorium komputer,” jelasnya.
Selain itu, Yahya mengungkap bahwa SMPN 1 Randublatung perlu diperluas di area halaman.
“Kalau upacara halaman sudah sangat sempit sekali, kami butuh agak lebar. Selain itu agar perpustakaan kami yang baru bisa menghadap langsung ke halaman sekolah,” tandasnya.
Diketahui, bangunan sekolah yang menerima bantuan rehabilitasi gedung DAK senilai Rp 3,3 miliar pada 2024 itu secara umum dinilai telah layak. Hanya dua kelas tersebut yang saat ini kondisinya tidak layak dipakai. (Lingkar Network | Hanafi – Beritajateng.id)