BLORA, Beritajateng.id – Sebanyak 1.566 warga dari 13 desa di Kabupaten Blora tercatat telah memanfaatkan program spesialis keliling (Speling) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Blora mendapatkan jatah 41 desa dalam program spesialis keliling (Speling) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Saat ini tercatat 1.566 warga telah memanfaatkan program tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora Edi Widayat menjelaskan program tersebut menggandeng seluruh rumah sakit yang ada di Kabupaten Blora, dari rumah sakit negeri hingga swasta.
Setiap rumah sakit tersebut, kata dia, diminta menghadirkan tiga dokter spesialis yang turun langsung ke setiap desa yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan kepada warga. Diantaranya dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgyn), anak, serta kejiwaan.
“Pada setiap kali datang. Minimal dapat menghadirkan 100 warga untuk mendapatkan layanan. Jadi ini juga menjadi PR (pekerjaan rumah, red.) puskesmas dan Pustu (Puskesmas Pembantu, red) di setiap wilayah,” kata Edi, Selasa, 20 September 2025.
Ia mengatakan, Speling mulai berjalan sejak Mei 2025 dan akan berlanjut hingga Desember 2025. Di program ini, Kabupaten Blora mendapat jatah pelaksanaan Speling di 41 desa, dari total 291 desa/kelurahan.
“Saat ini kami didampingi dari provinsi, yaitu didampingi RS Moewardi Solo. Kami berbagi peran, desa menyediakan lokasi dan target sasaran, sementara dinas kesehatan serta rumah sakit menurunkan dokter spesialis lengkap dengan peralatan medis,” jelas Edi.
Edi mencontohkan, saat Speling menyasar desa di Kecamatan Bogorejo maka yang mendampingi adalah RSUD dr. R. Soetijono Blora. Sedangkan di Kecamatan Kunduran akan didampingi PKU Muhammadiyah Blora.
“Antusiasme masyarakat disebut sangat tinggi, terlihat dari rata-rata kunjungan yang selalu melebihi 100 orang per hari,” ujarnya.
“Jika ditemukan kasus yang tidak bisa ditangani di lokasi, pasien tetap akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap,” tambahnya.
Menurut Edi, kehadiran dokter spesialis keliling menjadi solusi nyata bagi masyarakat desa di Kabupaten Blora yang selama ini harus pergi jauh ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan lanjutan.
“Dengan adanya program ini, sebagian besar tindakan medis bisa dilakukan di Blora. Jenis layanan spesialis yang hadir di antaranya obgyn, penyakit dalam, dan jiwa. Mereka datang bergiliran untuk memberikan konsultasi hingga tindakan medis sederhana,” terangnya.
“Kalau butuh rujukan, nanti akan diberikan rujukan langsung dari dokter tersebut,” imbuhnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan mengerahkan 26 puskesmas dan 53 puskesmas pembantu yang siap melayani masyarakat 24 jam.
“Program Speling diharapkan mampu menekan angka rujukan pasien keluar daerah sekaligus meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Blora,” harapnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia