BLORA, Beritajateng.id – Perbaikan empat jembatan di ruas jalan nasional Rembang-Blora-Cepu mendapatkan anggaran sebesar Rp2,86 miliar. Dana tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Pejabat pembuat komitmen (PPK) 3.6 Provinsi Jawa Tengah, Arif Agus Setyawan mengatakan, perbaikan empat jembatan itu dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY).
Adapun empat jembatan tersebut yakni Jembatan Sulang (Rembang), Jembatan Lusi (Blora), Jembatan Bruk Kembar, dan Jembatan Bengawan Solo B.
“Pengerjaan itu, mengalokasikan anggaran sebesar Rp2,86 miliar untuk pemeliharaan berkala jembatan pada ruas Jalan Rembang–Blora–Cepu di tahun 2025,” ujar Arif, Minggu, 7 September 2025.
Ia mengungkap, ada sebanyak 21 jembatan pada ruas jalan Rembang-Blora itu. Namun peremajaan atau perbaikan hanya dilakukan pada empat jembatan yang ditetapkan sebagai prioritas pemeliharaan berkala.
“Empat jembatan tersebut kami tangani melalui program pemeliharaan berkala jembatan yang akan selesai di pertengahan bulan September,” katanya.
Arif menyebut, pekerjaan pemeliharaan yang dilaksanakan berupa penggantian perkerasan aspal lantai jembatan, pekerjaan expantion joint, markah jalan, penggantian bearing pad, pengecatan rangka jembatan, dan pembersihan jembatan.
Ia menjelaskan perbaikan tersebut dilakukan karena kerusakan yang terjadi di empat jembatan dinilai mengganggu fungsi hingga kenyamanan pengguna jalan.
“Beberapa ada yang sudah ada penurunan pada bagian orpit jembatan. Permukaan aspal lantai jembatan yang bergelombang, berlubang, serta retak, bearing pad yang pecah, expansion joint yang rusak, hingga timbulnya korosi pada sebagian rangka jembatan,” jelasnya.
“Kondisi tersebut tidak hanya menurunkan kualitas struktur jembatan, tetapi
juga berpotensi mengganggu keselamatan lalu lintas jika tidak segera ditangani,” tambah Arif.
Selain pemeliharaan berkala di empat jembatan prioritas, Arif mengatakan 17 jembatan lainya juga mendapat dana sebesar Rp150 juta untuk pemeliharaan rutin, sehingga kondisi jembatan dapat dievaluasi setiap tahun.
“Dengan melihat intensitas kendaraan besar yang lewat. Nanti kalau ada anggaran dari APBN bisa diusulkan dengan pembuatan duplikat atau pembuatan jembatan baru, sekalian dengan dua jalur seperti Jembatan Mati yang ada di Sambong, Jalan Blora-Cepu,” ujarnya.
Menurutnya saat ini masih ada jembatan yang perlu dilakukan pelebaran karena tingginya intensitas kendaraan besar yang melintas di Kabupaten Blora. Yaitu, Jembatan Kidangan di Kecamatan Jepon.
“Kondisi jembatan hanya memerlukan perawatan rutin. Untuk yang Jembatan Kidangan sedang diusulkan untuk penanganan pelajaran jembatan,” tuturnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia