BLORA, Beritajateng.id – Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 18 Blora batal dilaksanakan pekan ini. Kepala Sekolah Rakyat Tri Yuli Setyoningrum mengatakan, KBM diperkirakan aktif mulai awal bulan Oktober.
Ia mengungkap, sebelumnya pihaknya menargetkan KMB dimulai pada Senin, 28 Juli 2025. Namun, karena siswa sekolah rakyat harus menjalani kegiatan matrikulasi pembelajaran selama dua bulan kedepan, maka KBM harus ditunda.
Kegiatan matrikulasi ini, kata dia, bertujuan untuk mengetahui minat bakat siswa dan orientasi. Saat ini pembelajaran tersebut masih berada di tahap awal.
“Matrikulasi dan MPLS ini berjalan selama tiga bulan, dimulai pada Juli, Agustus dan September. Pembelajaran direncanakan mulai Oktober,” ujarnya.
Selain untuk mengetahui minat bakat siswa, ia mengatakan matrikulasi juga untuk membiasakan para siswa sekolah rakyat dalam melaksanakan kegiatan di SRMA 18 Blora. Diantaranya meliputi shalat berjamaah, kegiatan keagamaan, literasi, dan tahap pengenalan.
“Siswa ini kan dulunya berasal dari latar belakang yang berbeda. Ini yang kami tekankan sebagai tahap pengenalan dan pembiasaan kepada siswa. Jadi kami samakan dulu persepsi hidup di asrama,” jelasnya.
Untuk tahun pembelajaran di sekolah rakyat, kata dia, sama dengan sekolah menengah atas (SMA) pada umumnya. Peraturannya juga mengikuti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Jadi sama, mulainya Juli dan nanti perubahan juga selesai Juli. Untuk saat ini kondisi guru, tenaga asuh dan siswa tidak mengundurkan diri serta masih kooperatif,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi menambahkan, untuk fasilitas sekolah masih ada yang belum lengkap. Tahap pengiriman dari kementerian masih diupayakan secepatnya.
“Alat-alat pembelajaran dan smartboard masih tahap pengiriman. Namun, kegiatan matrikulasi berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil